Lombok Barat, prestasikaryamandiri.co.id – Sundusia (63), pedagang bubur sumsum tulang asal Desa Terong Tawa, Kecamatan Labuapi, NTB, Lombok Barat, berhasil mewujudkan impiannya untuk berangkat haji. Ia mengaku sudah bertahun-tahun berjualan bubur untuk menabung uang untuk berziarah ke tempat suci.

Sundusia mulai berjualan bubur pada tahun 2007 di pasar Page Sangan kota Mataram. Saat itu, dia sudah berencana menabung dan berangkat haji.

“Saya mulai berjualan bubur pada tahun 2007. Ketika saya mengumpulkan uang dari hasil berjualan bubur hingga Rp 2 juta, saya langsung terpikir untuk berangkat haji,” ujarnya, Minggu (12/5/2024).

Tekadnya yang kuat untuk melihat kota suci Mekkah dan Madinah menyebabkan Sundusia menyisihkan uangnya satu per satu. Ia rutin menabung di bank, hampir setiap hari menyetor uang antara Rp100.000 hingga Rp200.000,-dari keuntungan berjualan bubur.

“Saya memasukkannya ke dalam tabungan saya pada tahun 2012. Saya mengumpulkan $1.200 sehari dari keuntungan yang saya peroleh dari menjual bubur,” kata Sundusia.

Kabar gembira datang dari Kantor Urusan Agama (KUA) Lombok Barat yang mengabarkan bahwa Sundusia sudah bisa ikut menunaikan ibadah haji tahun ini.

“Orang-orang di kantor KUA-lah yang memberi saya informasi tentang pergi haji. Dia bilang saya boleh berangkat,” kata Sunducia. Dengan penuh emosi.

Sundusia membuat bubur sumsum tulang sebanyak 12 kg setiap hari dan menjualnya dengan harga Rp 10.000 per porsi. Dari hasil penjualannya, ia memperoleh keuntungan sekitar Rp 500.000 dan setiap harinya menggunakan Rp 50.000 untuk menabung untuk ibadah haji.

Meski harus berhenti berjualan untuk sementara waktu, Sundusia memutuskan untuk kembali berjualan bubur sumsum sepulang dari haji.

“Ya Allah, sepulang haji saya akan terus berjualan bubur sumsum,” ujarnya penuh semangat.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *