Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pada Minggu (19 Mei 2024), sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahan dan beberapa pejabat lainnya jatuh di pegunungan barat laut Iran. Operasi penyelamatan skala besar sedang berlangsung di kawasan hutan berkabut.
Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan setelah Iran melancarkan serangan drone dan rudal ke Israel bulan lalu di bawah komando Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Iran telah menghadapi penolakan massal terhadap teokrasi Syiah selama bertahun-tahun karena memburuknya perekonomian dan masalah hak-hak perempuan, yang membuat Teheran semakin sensitif terhadap situasi ini, terutama ketika ketegangan di Timur Tengah meningkat akibat konflik Israel-Hamas. Pada hari Minggu, sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh di daerah terpencil dekat cagar alam Dismar. 19 Mei 2024. Pencarian masih berlangsung di area yang tidak jelas. – (AP/IRNA melalui Ali Hamed Hagdoust)
Associated Press melaporkan pada Senin (20 Mei 2024) bahwa Raisi meninggalkan Azerbaijan timur. Raisi mengunjungi perbatasan Azerbaijan pada Minggu pagi bersama Presiden Azerbaijan Ilm Aliyev untuk upacara pembukaan bendungan.
Ini adalah bendungan ketiga yang dibangun di Sungai Aras meskipun hubungan kedua negara sangat dingin, termasuk serangan bersenjata pada tahun 2023 terhadap kedutaan Azerbaijan di Teheran dan hubungan diplomatik dengan Israel, yang dianggap diplomatis oleh teokrasi Syiah Iran. Musuh utama daerah ini.
Iran mengoperasikan berbagai helikopter, namun sanksi internasional mempersulit perolehan suku cadang. Sejarah Angkatan Udara dimulai pada Revolusi Islam tahun 1979.
Raisi memenangkan pemilihan presiden Iran 2021. Raisi dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat atas eksekusi massal ribuan tahanan politik pada akhir perang Iran-Irak tahun 1988.
Di bawah kepemimpinan Presiden Raisi, Iran kini semakin mendekati produksi uranium yang dapat dijadikan senjata dan mengganggu inspeksi internasional. Iran juga mempersenjatai Rusia dalam perangnya melawan Ukraina dan melancarkan serangan drone dan roket terhadap Israel selama perang Israel-Hamas di Jalur Gaza. Mereka juga terus mempersenjatai kelompok Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.
Sementara itu, protes besar-besaran telah terjadi di negara tersebut selama beberapa tahun. Yang terbaru adalah meninggalnya Mahsa Amini yang ditangkap pada tahun 2022 karena diduga tidak mengenakan hijab dengan benar. Lebih dari 500 orang terbunuh dan lebih dari 22.000 orang ditangkap selama protes selama sebulan.