Boyolali,prestasikaryamandiri.co.id – Warga berebut di lereng Gunung Merbabu, Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (2/8/2024) malam di pegunungan tumbuhan saat upacara pembukaan luwur di makam Syekh. Maulana Ibrahim Maghribi.
Masyarakat masih menjalankan tradisi melepas luwur atau mengganti kain penutup makam di makam tokoh penyebar Islam di Boyolali.
Meski acara doa bersama tidak berhenti, namun warga dan pengunjung yang telah menunggu sejak pagi sudah tidak sabar untuk menerima buah bumi berupa sayur-sayuran dan buah-buahan, masyarakat terus menjaga makam di makam orang tersebut. yang menyebarkan Islam di Boyolali. – (prestasikaryamandiri.co.id/Joko Laksono)
Penduduk setempat percaya jika mereka memiliki sebidang gunung ini, mereka akan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Dulu saya ikut berebut gunung ini untuk mendapatkan kacang panjang, sawi dan labu siam, sayur-sayuran lain yang ingin saya manfaatkan. “Iya, beruntung,” kata Tri Hariyani, warga Gladagsari, Boyolali, kepada prestasikaryamandiri.co.id, Jumat (2/8/2024).
Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Tutik. Dia terlibat dalam pertarungan untuk mendapatkan sayuran untuk dimasak, berpikir bahwa jika dia bertarung di puncak gunung dia akan beruntung.
“Kami berharap hasil panen gunung ini berkah dan besok panen ini matang,” ujarnya.
Sementara itu, pengurus makam Maulana Syekh Maulana Ibrahim Maghribi Totok Sunyoto mengatakan, sebuah gunung besar setinggi 2 meter dibawa dari tingkat paling bawah ke makam sejauh 1 kilometer, yang digunakan untuk menutup penutup bukaan.
“Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun, setiap hari Jumat setelah tanggal 20 bulan Muharram dalam angka Jawa,” jelasnya.