Makassar, prestasikaryamandiri.co.id – TNI Angkatan Laut mengaku bertanggung jawab atas tewasnya remaja Paris (19) dan perawatan Alli (16). Keduanya ditembak anggota Koptu SB TNI AL saat menyelesaikan perselisihan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Demikian diungkapkan Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Makassar, Brigjen TNI (Marinir) Andi Rahmat M, Senin (6/5/2024). Ia mengaku bertanggung jawab atas kelakuan anak buahnya dan memberikan perhatian serius kepada para korban, baik keluarga korban meninggal dunia maupun korban yang sedang menjalani perawatan intensif di RS Wahidin Sudirohusodo.
“Kejadian itu sudah kami tangani sejak kemarin dan langsung ke RS Angkatan Laut terlebih dahulu, kemudian kami rujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo, kondisi korban stabil dan dokter kami terus memantaunya selama 24 jam, kebetulan An sudah direncanakan untuk dioperasi.” darah korbannya A+, jadi ada sembilan orang yang “kita kirim ke sana untuk mendonor,” ujarnya.
Ia pun meminta maaf atas peristiwa penembakan dua remaja yang dilakukan TNI Angkatan Laut, Koptu SB, yang terjadi pada Minggu pagi WIB (5/5/2024).
Dalam kasus ini, remaja asal Paris tersebut meninggal dunia saat mendapat perawatan medis di RS Bhayangkara. Nyawanya tidak terselamatkan karena tertembak di kepala. Sementara Alli mengalami cedera di dada kanan dan dirawat intensif di RS Wahidin Sudirohusodo.
Lantamal VI Makassar juga menyampaikan belasungkawa kepada korban meninggal dunia. Itu tidak diinginkan tapi terjadi, jadi kemarin dari awal kejadian hingga lokasi pemakaman saya juga hadir di sana. Kami juga menyampaikan belasungkawa kepada keduanya. Katanya, “Semuanya sudah diurus, kami bantu semampu kami.”
Tak hanya mendapat perhatian, kedua remaja korban tersebut juga berjanji akan menindak tegas anggotanya. Coptu SB akan diberikan hukuman yang setimpal sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Meski Pomal Lantamal VI Makassar kini telah menangkap pelakunya, namun aparat internal TNI AL masih mendalami Koptu SB dan belum menetapkannya sebagai tersangka penembakan yang mengakibatkan tewasnya seorang warga.
Selain menangkap pelaku, pihaknya juga menyita satu unit senapan angin jenis PCP beserta 15 butir amunisi. Meski belum ditetapkan sebagai tersangka, pihaknya memastikan Coptu SB akan dijerat.
“Sejak kemarin kami sudah melakukan tindakan penyidikan. Mulai dari penyidikan hingga penyidikan lanjutan kini diambil alih oleh Pomel Lantamal VI. Sedangkan untuk proses selanjutnya, kami menunggu bagaimana prosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegasnya. . .
Peristiwa penembakan bermula dari tawuran sekelompok pemuda di sekitar rumah pelaku, Jalan Galangan Kapal, Kecamatan Talao, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (5/5/2024).
Saat terjadi perselisihan, jendela rumah Koptu SB pecah karena dilempari batu oleh kelompok yang bertikai. Koptu SB pun menegur kedua kelompok tersebut, malah diserang dengan cara melempar batu.
Penjahat kemudian mengangkat senjata untuk membela diri ketika dia diserang oleh penduduk yang bertikai. Dia kemudian menembaki warga dan melukai dua remaja. Usai tertembak, kedua remaja tersebut langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.