Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Banyaknya jumlah pengangguran generasi muda atau Generasi Z (Gen Z) dikhawatirkan akan berdampak pada penerimaan pajak.

“Faktanya, ada kelompok masyarakat berbeda yang lebih memilih menggunakan ponsel dan bekerja dari sana. Pada saat yang sama, sektor ekonomi kita belum siap menawarkan pekerjaan ‘permanen’, melainkan bekerja dari rumah,” kata Ad Kata Koordinator Urusan Ekonomi Grup Radon Perdede pada konferensi DBS Asia Insights 2024 di Hotel Millia Jakarta, Selasa (21/5/2024) seperti dikutip Investor Daily.

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (SARCNAS) Agustus 2023, terdapat 9,8 juta penduduk usia 15-24 tahun yang tidak bersekolah, tidak bekerja, dan tidak mengikuti pelatihan.

Radon mengatakan perekonomian harus diperkuat dengan teknologi untuk merekrut tenaga kerja. Langkah ini diambil agar industri dapat beradaptasi dengan generasi muda saat ini yang sering bekerja jarak jauh atau tidak harus ke kantor. Sejalan dengan itu, lapangan kerja harus ditingkatkan untuk menciptakan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.

“Departemen kita tidak bisa lagi berfungsi tanpa angkatan kerja. Ini merupakan tantangan bagi kaum muda di dunia yang kaya teknologi saat ini, sehingga sektor manufaktur harus dilengkapi dengan hal tersebut,” kata Roden.

Tingginya tingkat pengangguran di kalangan Generasi Z akan mengganggu penerimaan pajak. Sebab, kini lebih banyak pekerja yang bekerja di sektor informal yang tidak bisa dikenai pajak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2024, sebanyak 84,13 juta orang (59,17%) bekerja pada kegiatan informal, dan 58,55 juta orang (40,83%) bekerja pada kegiatan formal. BPS juga mengungkapkan hampir 10 juta generasi Z Indonesia, berusia 15-24 tahun, menganggur.

“Kalau sektor informalnya tinggi, menurut penelitian yang saya lakukan, penerimaan pajak umumnya rendah. Berpengaruh pada tabungan dan BPJS. Kalau dia bekerja di sektor informal, BPJS tidak mendaftar kerja” jadi efek ini jadi persoalan lain, ” jelas Radon.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *