JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Kompetisi menjadi salah satu kunci penting perkembangan sepak bola wanita Indonesia. Mantan pelatih timnas putri Indonesia Timo Scheunemann mengatakan, kompetisi atau turnamen apa pun yang digelar sebaiknya dimulai dari tingkat paling bawah – sekolah dasar.
“Kami ingin sepak bola wanita cepat berkembang. Jadi turnamen ini sebenarnya dimulai dari tingkat paling bawah yaitu Sekolah Dasar. “Tujuan kami adalah memahami cara bermain sepak bola,” kata Timo kepada media usai final turnamen Milklife Football Challenge di Stadion Sepak Bola King Kong di Sijantong, Jakarta, Rabu (29 Mei 2024), melansir Antara. .
Diselenggarakan pada tanggal 25 dan 28 Mei, 368 siswi dari 21 sekolah dasar di wilayah Jakarta dan Depok, berusia 10 dan 12 tahun, berpartisipasi.
MilkLife Soccer Challenge yang pertama kali digelar di Jakarta merupakan kelanjutan dari turnamen sebelumnya yang digelar di Kudus, Jawa Tengah.
Timo menjelaskan, sasaran peserta dipilih dari kalangan sekolah dasar untuk memperbanyak jumlah pemain sepak bola putri.
“Kami tidak memilih turnamen sepak bola antar sekolah (SSB) karena kami tidak memiliki sumber pemain yang banyak untuk SSB. Oleh karena itu, kami menawarkan turnamen pertama untuk siswa sekolah dasar turnamen antar SSB, tapi yang terpenting kita harus punya pemain.”
Pelatih timnas putri Indonesia 2008 ini berharap para pesepakbola putri peserta turnamen ini bisa bergabung di SSB. “Kami ingin para pemain ini seperti orang-orang yang mendirikan SSB dan kembali memperkuat sekolahnya,” tambahnya.
Diakui Timo, bukan perkara mudah melibatkan perempuan dalam turnamen ini karena masih ada anggapan di masyarakat bahwa perempuan tidak pantas bermain sepak bola.
Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi upaya para guru yang menjadi pelatih, pihak sekolah, dan para orang tua siswa yang telah mendukung anaknya untuk mengikuti kompetisi tersebut.
“Ini merupakan tantangan bagi kita semua. Kami benar-benar memulai dari awal dan ini adalah tugas yang paling berat,” ujarnya.
Timo mengatakan, “Saya berharap dengan mendorong anak-anak pecinta sepak bola untuk mulai bermain sepak bola, semua pihak turut membantu membangun ekosistem sepak bola perempuan. Jika anak-anak tertarik pada olahraga dan pendidikan jasmani serta menyukai sepak bola, mohon dukung mereka agar mereka bisa mulai bermain sepak bola.” “Dia berkata.