Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Aplikasi video vertikal TikTok meningkatkan pengeluaran iklannya lebih dari dua kali lipat saat berkampanye menentang potensi larangan di Amerika Serikat (AS), seiring upaya majelis tersebut untuk mempercepat undang-undang yang akan mendukung pembubaran perusahaan induknya. . , ByteDance.

Seperti dijelaskan CNBC International Jumat (19/4/2024), TikTok menghabiskan $4,5 juta untuk iklan berjudul “Keep It” dengan tagar #KeepTikTok.

TikTok telah menghabiskan lebih dari $2,5 juta untuk iklan TV dan $900.000 untuk iklan digital sejak Maret.

Kongres AS sudah mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) mengenai perusahaan induk TikTok, ByteDance. Jika ditandatangani menjadi undang-undang, ByteDance akan memberi waktu sembilan bulan kepada TikTok untuk berubah atau aplikasi tersebut akan dilarang di AS.

Presiden Joe Biden mengatakan dia akan menandatangani RUU tersebut jika sudah sampai di mejanya. RUU tersebut mencakup ketentuan yang memberi ByteDance tambahan 90 hari hingga masa transisi sembilan bulan jika ada kemajuan menuju penjualan.

Peningkatan belanja iklan TikTok ini bisa menjadi solusi akhir, karena RUU baru tersebut tampaknya mendapat dukungan signifikan di Senat.

Salah satu iklan TikTok yang mulai ditayangkan pada awal April berjudul “Keep It Up” dan menyatakan bahwa bisnis Amerika menggunakan TikTok untuk mempromosikan merek mereka. TikTok diketahui memiliki lebih dari 150 juta pengguna di AS.

Iklan TikTok lainnya berjudul “Kebebasan Berbicara” juga ditayangkan di Philadelphia.

Pengguna TikTok sebelumnya membanjiri kantor majelis dengan panggilan telepon yang menuntut agar anggota majelis memberikan suara menentang larangan tersebut.

Beberapa seruan tersebut diumumkan setelah TikTok mendesak penggunanya melalui aplikasi untuk meminta anggota parlemen agar tidak mengesahkan RUU tersebut.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *