New York, prestasikaryamandiri.co.id – Pelanggan truk semi listrik Tesla, PepsiCo, hanya menggunakan 36 unit dari total pesanan 100 unit. Faktanya, PepsiCo melakukan pembayaran pertama pada tahun 2017 untuk 100 truk semi-listrik yang akan digunakan untuk mengirimkan produk Cheetos, Lays, dan Pepsi ke pengecer.

Melansir Reuters, Sabtu (20/4/2024), kekurangan tersebut menjadi tantangan bagi Tesla untuk menjadi pemain utama di bisnis truk.

Hal ini juga membuat calon pembeli truk Tesla lainnya, dari distributor makanan seperti Cisco, kemudian UPS dan Walmart, melirik pesaing truk listrik Tesla.

Berjuang untuk mengirimkan semi-truk listrik dalam jumlah besar adalah hal buruk bagi Tesla. Pasalnya, pertumbuhan kendaraan listrik lambat dan memaksa perusahaan menurunkan harga dengan mengorbankan keuntungan.

Selain itu, Tesla juga mengumumkan akan mengakhiri produksi mobil listrik berbiaya rendah, yang telah lama dijanjikan investor akan mendongkrak pertumbuhan.

Truk berbahan bakar diesel diketahui menjadi sumber polusi utama di Amerika Serikat (AS). Banyak perusahaan berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan beralih ke truk listrik, dan Tesla sudah menawarkan solusinya.

“Anda mungkin bertanya-tanya mengapa membuat semi truk? Ini menyumbang 20% ​​emisi mobil di Amerika Serikat.” kata Musk pada akhir tahun 2022 di pabriknya di Sparks, Nevada, ketika Tesla menyerahkan semi tersebut kepada PepsiCo.

Menurut pemerintahan Joe Biden, perusahaan yang menggunakan truk listrik berhak mendapatkan subsidi besar untuk mendapatkan pembelian mereka. PepsiCo menerima lebih dari $20 juta hibah pemerintah untuk menutupi biaya 32 semifinal, serta subsidi federal sebesar $40.000 per kendaraan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *