Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Mobil listrik Tesla Cybertruck sudah mulai dijual di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia. Hanya saja di kawasan Eropa akan berbeda.
This Is Money, Jumat (10/11/2024), menilai mobil listrik rancangan Elon Musk akan sangat sulit menembus pasar mobil Eropa. Hal ini terjadi karena Tesla Cybertruck menurut desainnya melanggar undang-undang keselamatan yang ditetapkan di beberapa negara Benua Biru.
“Tesla Cybertruck milik Elon Musk tidak akan tersedia untuk dibeli di Eropa kecuali perusahaan tersebut melakukan perubahan besar,” kata This Is Money.
Hal ini berdasarkan penuturan Marc Nazar, pakar Premier Sports Solutions, yang mengatakan ada beberapa faktor yang membuat mobil tersebut tidak bisa dijual di Eropa.
“Alasan utama Cybertruck tidak bisa datang ke Inggris atau Eropa adalah karena tikungan tajam dan lurus ke depan tidak memenuhi regulasi Eropa,” ujarnya. Tesla Cybertruck dijual di pasar mobil bekas dengan harga terbaik Rp 3,09 miliar. – (Peralatan Lanjutan/IST)
Ia melanjutkan, saat ini Tesla menyatakan mobil listriknya telah mencapai standar keselamatan berdasarkan pengujian yang dilakukannya. Ia juga mendengar Tesla mengatakan bahwa Tesla Cybertruck adalah kendaraan listrik teraman di dunia dan akan dengan mudah lulus pengujian di berbagai negara.
Menurut Marc Nazar, hukum di tiap negara sangat berbeda. Termasuk permasalahan pada desain eksterior kendaraan yang diyakini berdampak signifikan terhadap keselamatan.
Berdasarkan penampilannya saja, dapat dilihat bahwa tanpa perombakan besar-besaran, Cybertruck tidak akan lulus ujian.
Dia juga menyebutkan beberapa detail kecil, seperti penggunaan konektor rekaman berbeda yang hanya tersedia di Amerika Utara.
“Secara teori, mereka dapat mengubahnya ke CCS yang kami gunakan di sini (di Inggris), jika tidak, adaptor akan diperlukan untuk mengisi daya mobil dengan colokan kami, seperti yang terjadi pada Hummer EV yang baru-baru ini kami jual ke pemain di Newcastle. , ” jelasnya.
Stefan Teller, spesialis jaminan keselamatan kendaraan di SGS-TUV Saar GmbH, setuju bahwa Tesla Cybertruck memerlukan perombakan besar-besaran pada desain dasarnya sebelum memasuki pasar Eropa.
“Bagian depan mobil tidak boleh terlalu sempit,” jelas Teller kepada jurnal Jerman Automobilwoche.
“Bumper dan kap mesin harus menyerap gaya untuk melindungi pejalan kaki,” ujarnya.
Standar di negara-negara Eropa juga mengharuskan kendaraan baru untuk menyertakan deteksi pejalan kaki dan pengendara sepeda, serta langkah-langkah visibilitas langsung baru untuk mobil dan bus agar pengemudi dapat melihat lebih baik pengguna jalan di dekat kendaraan mereka.