Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) optimistis membukukan pendapatan lebih dari Rp 1 triliun menyusul ekspansi terbaru kilang minyak sawit (PKS). Kedepannya, perseroan berencana terus melakukan ekspansi dengan menambah bank lahan baru dan PKS.
CFO CSRA Seman Sendjaja mengatakan perseroan akan menambah landbank yang berlokasi di Sumsel pada tahun 2024 dengan izin seluas 2.700 hektare. Kegiatan korporasi ini dilakukan melalui PT Daya Agro Lestari (DAL), anak perusahaan perseroan.
“Kompensasi lahan pertanian seluas 700 hektare hingga Maret 2024 sudah dimulai,” jelasnya saat paparan publik, Rabu (29/05/2024).
Dari lahan yang dibebaskan, perseroan menanam seluas 48,7 hektare pada kuartal I 2024. Selain itu, perseroan juga sedang membangun PKS ketiga yang berlokasi di Tappanuli Selatan. PKS ini dioperasikan oleh anak usaha perseroan lainnya, PT Sukses Sawit Gasing (SSG).
“PKS terbaru ini dirancang mampu mengangkut beban 45 ton. “Tahap awal perseroan akan menggunakan 30 ton dan ditingkatkan secara bertahap,” ujarnya.
Perusahaan tersebut adalah Banyuasin dengan biaya pembangunan Rp 160 miliar. PKS terbaru di Sumsel akan direnovasi. Pabrik kelapa sawit ketiga perseroan akan dibangun di atas lahan seluas 2.700 hektare dan akan menghasilkan 30 ton buah segar (TBS) per jam.
Pembangunan pabrik akan dibiayai oleh kombinasi kas lokal dan pinjaman bank. Fasilitas baru ini diharapkan selesai paling lambat pada triwulan III tahun 2025. PKS triwulan III ini menyusul PKS pertama di Tapanuli Selatan dengan kapasitas 45 ton TBS per jam dan Prapat; Nantinya akan dilengkapi dengan kapasitas PKS lainnya di Labuhan Batu. 30 ton TBS per jam. Hal ini akan menjadikan total output pabrik CSRA menjadi 120 ton TBS per jam atau 648.000 ton TBS per tahun.
Untuk membiayai seluruh proyek tersebut, CSRA memiliki anggaran belanja modal sebesar Rp 200-250 miliar. CSRA menyesuaikan biaya modal dengan margin dan kebutuhan perusahaan.
“Jika semua rencana perusahaan lancar maka harga sawit di Rp 11.000 hingga 12.000 akan bisa stabil,” ujarnya.
Sebelumnya, Cisadane Sawit Raya memutuskan melepas Rp 14,63 per saham atau total Rp 30 miliar. Keputusan tersebut sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (29/05/2024).
Dividen yang dibagikan sebesar Rp 20,5% karena laba bersih perseroan pada tahun 2023 sebesar Rp 152 miliar. Sedangkan Rp 1,5 miliar akan dibukukan sebagai cadangan wajib. Selain itu, untuk memperkuat struktur permodalan perseroan, sisa laba perseroan akan dicatat sebagai laba ditahan.
Untuk informasi anda; Laba tersebut berasal dari pendapatan perseroan pada 2023 sebesar Rp 875 miliar. Rincian fraksinya adalah Hasil Buah Segar (TBS) 35%, Minyak Sawit Mentah (CPO) 59% dan Hasil Ekstraksi Kernel (KER) 6%.