Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri selalu siap dan terus memantau jaringan teroris dan pergerakannya. Insiden tersebut melibatkan dugaan penyerangan terhadap kantor polisi di pinggiran Johor Bahru, Malaysia, oleh kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI), yang menewaskan dua petugas polisi.
Kepala Densus 88 Anti Teror Polri Aswin Siregar memastikan tidak ada organisasi teroris lokal yang terprovokasi dan kini dalam situasi aman.
“Densus 88 senantiasa memantau jaringan teroris dan pergerakannya.
Diketahui, penyerangan terhadap Kantor Polisi Ultiram di Johor terjadi pada Jumat (17 Mei 2024) pukul 02.30 waktu Malaysia. Ulu Tiram adalah kota pinggiran kota yang berjarak 20 km dari kota Johor.
Kepala Polisi Malaysia Lazaruddin Hussein mengatakan tersangka, pria berusia 21 tahun, memasuki menara dengan membawa pisau. Dia menyerang seorang petugas polisi di dekat pintu masuk dan mengambil senjatanya.
Petugas lainnya tewas di tempat parkir antara tersangka dan polisi. Tersangka tertembak dan tewas dalam penembakan tersebut.
Polisi menggeledah rumah tersangka dan menemukan bukti bahwa tersangka adalah anggota JI. “Ternyata tersangka juga sudah bersiap. Tas yang digunakannya berisi seng dan bahan lain yang bisa digunakan sebagai alat pelindung diri jika terjadi baku tembak dengan polisi,” kata Lazardin.
“Jadi sepengetahuan kami, orang ini datang ke polisi untuk mengambil senjata dengan tujuan tertentu, tapi kami tidak tahu kenapa. Saya sudah perintahkan penyidikan, semuanya akan dipanggil dan dimintai keterangan,” ujarnya. Dikatakan.
Mengenai alasannya, Lazarudin mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Mereka anggota JI. Kami yakin itu dilakukan untuk mendapatkan senjata,” ujarnya.
Lazarudin menjelaskan, lebih dari 20 orang yang diyakini memiliki hubungan dengan JI sedang diperiksa. Polisi menangkap tujuh orang yang diyakini terlibat. Lima kerabat penyerang tewas. Mereka berusia antara 19 dan 62 tahun.