Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pemerintah tengah mengembangkan industri semikonduktor Tanah Air dan diyakini akan memberikan dampak positif terhadap lapangan kerja dan perkembangan teknologi. Namun langkah tersebut mungkin tidak akan mulus karena terdapat kendala dalam pengembangan industri semikonduktor. Sebab, ada dua negara yang merasa tidak puas.
“Integrasi Rempang akan kita lakukan dengan investasi sebesar 12 miliar dolar. “Singapura dan Malaysia tidak senang sehingga terus membuat keributan dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mencegah Indonesia masuk ke industri semikonduktor,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Irlangga Hartart pada seminar di bidang ekonomi bertajuk “Outlook”. tentang Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi: Menuju Indonesia Emas 2045” di Perguruan Tinggi Kanisius, Jakarta, Sabtu (5/11/2024) lalu.
Airlangga mengatakan, dulunya ada perusahaan Fairchild Semiconductor di Indonesia, namun karena kendala robotika, perusahaan tersebut pindah ke Malaysia.
Dampaknya, 40% ekspor Malaysia kini berupa barang elektronik. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia terus mendorong perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang semikonduktor untuk mendirikan pabrik di Indonesia.
“Semikonduktor itu baru di Indonesia, baru diuji dan dirakit. Kedua, mari kita kembali ke dasar, karena ketika kita berbicara tentang semikonduktor, yang kita bicarakan adalah desain chip. IC Design adalah bahasa sederhana untuk membuat rangkaian listrik dengan dua nanometer. “Sirkuit kelistrikan itu kecil, jadi kalau kita tidak punya insinyur mikroelektronika atau megatronik akan sulit,” kata Airlangga.
Mantan Menteri Perindustrian ini mengatakan AS akan melibatkan Indonesia sebagai mitra pengembangan semikonduktor. Selain itu, Indonesia juga mempertimbangkan langkah pengembangan industri semikonduktor melalui kerja sama dengan China.
“Indonesia menjadi negara ketujuh yang dipersiapkan semikonduktor oleh Amerika Serikat. Namun kalau tidak dengan temannya di Amerika, kami menyiapkan semikonduktor dengan basis asli yaitu wafer dari China,” ujarnya.
Ia mengatakan, potensi investasi pada semikonduktor bernilai tinggi seperti Jerman dan Spanyol masing-masing sebesar US$13 miliar dan US$3 miliar. Negara lain seperti Jepang juga memberikan subsidi untuk pengembangan industri ini.
“Jerman investasi semikonduktornya US$13 miliar, Spanyol US$3 miliar, dan di Amerika juga banyak subsidinya. Jepang juga disubsidi, jadi kita bersaing dengan mereka, tapi kita sudah ada di Airlangga.” menjelaskan. .