Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pemerintah akan memotong gaji pegawai negeri sipil, swasta, pegawai BUMN dan TNI/Polri sebesar 3% untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) tentang Perubahan Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat PP No. 25 Tahun 2024 Nomor. 21 Tahun 2024 baru saja ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada Rabu (29/5/2024), rincian pegawai yang memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 PD yaitu Pegawai Negeri (PNS), Pegawai Negeri (ASN), TNI/Polris, Pegawai Negeri, BUMN/BUMD Karyawan , Karyawan di sektor swasta, pekerja mandiri (wiraswasta).
Sementara itu, pada ayat (1) pasal 15 PD disebutkan, besarnya simpanan peserta ditetapkan sebesar 3% dari gaji atau gaji peserta pegawai dan penghasilan diri. -bekerja. peserta. Sedangkan ayat (2) menyatakan pengusaha akan bertambah 0,5% dan pekerja 2,5%.
Melihat daya beli masyarakat Indonesia saat ini, apakah diskon Tapera sebesar 3% ideal? Ternyata banyak negara yang melakukan hal serupa. Pun dengan pemotongan hingga 25% dari gaji karyawan.
1. Tiongkok Menurut prestasikaryamandiri.co.id, Tiongkok memiliki program pembiayaan perumahan serupa untuk warganya. Bahkan di China pengurangan pekerja mencapai 25%.
Di Tiongkok, yang disebut program Tunjangan Wajib Karyawan mencakup dana pensiun, asuransi kesehatan, asuransi pengangguran, asuransi tenaga kerja, tunjangan kehamilan, dan dana perumahan. Program perumahan ini sebaiknya dilaksanakan oleh pekerja dan pengusaha tanpa melibatkan sektor informal. Pekerja menyumbang 5% dari gajinya, sedangkan 20% sisanya dibayarkan oleh pemberi kerja.
2. Singapura Pemerintah Singapura memiliki Central Provident Fund (CPF), sebuah skema tabungan jaminan sosial wajib yang didanai oleh kontribusi pemberi kerja dan karyawan. CPF adalah pilar utama sistem jaminan sosial Singapura, yang mencakup kebutuhan pensiun, perumahan, dan perawatan kesehatan. Pengusaha dan karyawan berkontribusi sebesar 17% dan 20% dari gaji bulanan hingga batas pendapatan masing-masing sebesar S$6.800 atau Rp 81,3 juta. Setoran maksimum adalah S$1.156 dan S$1.360 per bulan.
3. Filipina Di Filipina, pekerja dan pengusaha di sektor formal dan informal harus berpartisipasi dalam skema iuran untuk dana pensiun, kecelakaan industri dan pembiayaan perumahan. Sektor informal hanya dapat berpartisipasi jika pendapatan mereka melebihi 1.000 peso per bulan. Karyawan menyumbang 3,63% dari gaji mereka dan bisnis menyumbang 7,37%. Kontribusi sektor informal sebesar 11%.
4. Belanda Di Belanda, perumahan sosial, yang disebut sociale huurwoningen, disediakan dengan harga bersubsidi. Penghuni perumahan bersubsidi membayar tidak lebih dari €710,68 (Rs 12,4 juta) per bulan, dan sisanya ditanggung oleh pemerintah. Tarif sewa tidak boleh melebihi 4,3% per tahun. Perumahan dikelola melalui sistem poin yang menentukan harga dan sewa properti, diawasi oleh dana perumahan pusat Centraal Fonds Volkshuisvesting.
5. Malaysia Pemerintah Malaysia menawarkan banyak insentif untuk membantu pembeli rumah berpenghasilan rendah dan pemula. Program stimulus ini mencakup pengurangan pajak relokasi melalui program provinsi, menurut data International Housing Association (IHA).
Ada juga Dana Penyediaan Karyawan Malaysia (EPF), sebuah skema tabungan wajib bagi karyawan sektor swasta untuk masa pensiun dan perumahan. Pekerja menyumbang 11% dari pendapatannya dan pemberi kerja menyumbang 12%-13% dari gaji pekerja.
6. Chile Selama 30 tahun terakhir, Chile telah mencapai kemajuan signifikan dalam menyediakan akses terhadap perumahan yang terjangkau. Ketentuan ini mencakup subsidi untuk rumah tangga berpendapatan rendah dan menengah, program sewa untuk membeli, dan subsidi sewa.
7. Meksiko Di Meksiko, perumahan bagi kelompok berpendapatan rendah disediakan melalui perumahan mandiri. Selama 10 tahun terakhir, beberapa program telah diperkenalkan untuk mendukung perumahan sosial atau perumahan yang terjangkau. Program “Tu Casa” dan “Vivienda Rural” memberikan hibah untuk pembangunan rumah baru, pembelian rumah dan renovasi rumah.
Pada tahun 2007, program Esta es tu Casa diperkenalkan untuk membantu rumah tangga dengan pendapatan kurang dari lima kali upah minimum untuk membeli, membangun atau merenovasi rumah mereka dengan dana yang disalurkan melalui bank dan lembaga perumahan.