Makale, prestasikaryamandiri.co.id – Keluarga menangis saat jenazah korban ambruknya Palanga meninggalkan RSUD Lakipadada Tana Toraja, Sulawesi Selatan untuk menjalani pemakaman, Senin (15/04/2024). .
Melihat peti mati dimasukkan ke dalam ambulans, banyak keluarga korban langsung menangis karena tak kuasa menahan kesedihan atas penyerangan yang menimpa korban pada Sabtu malam (13/04/2024) lalu.
Ke-13 korban dibawa dari rumah sakit dengan tujuh ambulans dan dibawa ke desa mereka di mana mereka dibebaskan oleh Bupati Tana Toraja.
Diharapkan ke-13 korban yang berangkat hari ini masih disemayamkan di pemakaman untuk menunggu upacara pemakaman sesuai tradisi dan budaya suku Toraja.
“Kami masih belum tahu apakah pemakaman akan dilaksanakan hari ini, yang kami harapkan pemerintah akan menggelar pemakaman di saat kami sudah siap. Tapi keluarga korban meninggal sedang mempersiapkan diri.” kata Tana. Sekretaris Daerah Toraja, Rudi Andilolo.
Sebelumnya, jenazah korban dikumpulkan oleh keluarga, sedangkan empat lainnya dimakamkan di kotanya. Sementara kedua korban selamat masih mendapat perawatan intensif di RS Sinar Kasih dan RSUD Lakipadada.
“Ini mulai membaik,” katanya.
Dua lainnya yang belum ditemukan masih dalam pencarian tim SAR gabungan yang berkonsentrasi 50 meter dari lokasi penemuan korban.
“Kami berharap jika cuaca memungkinkan hari ini, anjing K9 polisi setempat juga akan datang membantu. Mereka sudah mencari di luar sejak pagi”.
Musim hujan dan kondisi lingkungan sekitar kamp memaksa sekitar tujuh puluh warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Lanjutnya, “Pemerintah ikut serta dalam pembangunan dapur umum, kemudian diambil alih oleh Kementerian Sosial. Sekitar 72 orang dievakuasi, namun mereka masih berada di rumahnya.”