Wonosobo, prestasikaryamandiri.co.id – Hujan dengan intensitas tinggi dalam jangka waktu lama menyebabkan tanah di pemukiman di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berpindah. Akibat kejadian tersebut, enam rumah warga di dua desa rusak parah.

Kecelakaan perpindahan tanah terjadi di Dusun Sodong, Desa Kalidadap, Kecamatan Wadaslintang. Di tempat itu, empat rumah, satu bangunan pertanian, dan satu masjid mengalami retak parah. Kerusakan paling banyak terjadi pada lantai dan dinding rumah. Keempat rumah tersebut milik Suratman, Tugiro, Sukismo, dan Risdiyanto.

Salah satu warga, Suratman mengatakan, longsor terjadi pada Senin malam (22/4/2024) dan terjadi hujan deras sepanjang hari. Saat itu terdengar suara tembok dan atap rumah jebol, selain itu juga terdengar suara gemuruh di bawah tanah.

Kejadiannya Senin malam sekitar pukul 00.00 WIB, atap kamar ambruk, kemarin atapnya ambruk lagi, saat ditemui di rumahnya, Rabu (24/4/2024).

Suratman mengatakan, akibat pergerakan tanah, dinding ruang tamu dan satu kamar tidur mengalami retak parah hingga lantai ambruk dan bergerak sekitar 10 sentimeter. Dia dan keluarganya harus tinggal di rumah karena tidak ada tempat lain untuk pergi.

“Saya masih tinggal di sini, kalau tidak tinggal di sini, saya hanya punya rumah ini dan saya tinggal di kamar yang masih aman. Bagian rumah yang rusak sudah kosong,” ujarnya.

Kepala Desa Kalidadap, Wahono mengatakan, pergerakan bumi ini sudah terjadi sejak tahun 2021. Setiap kali terjadi hujan dengan intensitas dan waktu yang lama, pergerakan tanah terutama terjadi di dua kota yaitu Sodong dan Watu Urip.

“Ada enam rumah retak parah, ada yang roboh, masjid retak dan diberikan pertolongan darurat agar tidak roboh. Masjid dan rumah masih digunakan dan digunakan,” kata Wahono.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *