Tel Aviv, prestasikaryamandiri.co.id – Pesawat tempur Israel menyerang pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Sabtu (20/7/2024) atau sehari setelah serangan drone menewaskan seorang warga sipil di Tel Aviv.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant menegaskan operasi lebih lanjut akan dilakukan jika Houthi berani menyerang lagi.

Menanggapi ancaman ini, anggota Politbiro Houthi Mohammed al-Bukhaiti menyatakan akan membalas dendam atas serangan terhadap Hodeidah.

Dalam sebuah postingan di media sosial, dia berkata: “Organisasi Zionis akan menanggung akibatnya jika menargetkan fasilitas sipil dan kami akan memperburuk situasi.”

Dewan Politik Tertinggi Houthi telah berjanji untuk tidak menyerang tanpa tanggapan yang efektif.

Rekaman yang disiarkan oleh televisi Al Masira yang dikendalikan Houthi menunjukkan kebakaran besar di pantai dan asap hitam membubung ke langit.

Saluran tersebut juga menayangkan gambar para korban di rumah sakit, banyak dari mereka dibalut dan terbaring di tandu di ruangan yang ramai. Seseorang yang diwawancarai oleh lembaga penyiaran tersebut mengatakan bahwa banyak dari korban cedera adalah pekerja dermaga. 

Penduduk Hodeida mengatakan kota itu gelap, orang-orang berada di jalan, pompa bensin ditutup dan antrian panjang terlihat. 

Badan keamanan maritim Ambri mengatakan pihaknya memantau empat kapal komersial di pelabuhan dan delapan kapal lainnya di Sri Lanka selama serangan udara tersebut. Dia mengatakan sejauh ini tidak ada kerusakan pada kapal komersial.

Sementara itu, Amerika Serikat, yang bersama Inggris telah melakukan beberapa serangan udara terhadap Houthi, menyatakan tidak terlibat dalam serangan hari Sabtu tersebut.

“Amerika Serikat tidak terlibat dalam serangan hari ini di Yaman, dan kami tidak mendukung atau membantu Israel dalam serangan ini,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS.

“Kami melakukan kontak rutin dan berkelanjutan dengan Israel menyusul serangan yang menewaskan seorang warga Israel pada Jumat pagi di Tel Aviv. Kami sepenuhnya mengakui hak Israel untuk membela diri,” katanya.

Menyusul serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta kedua belah pihak untuk menahan diri guna mencegah eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *