Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Komisi Nasional Disabilitas Deka Kurniawan mengungkapkan suhu tinggi hingga 48 derajat Celcius di Arab Saudi menjadi masalah besar bagi jemaah lanjut usia dan penyandang disabilitas. Kondisi ekstrim tersebut memerlukan perhatian khusus agar jamaah dapat beribadah dengan aman dan nyaman.

“Dengan cuaca di Arab Saudi saat ini yang sangat panas, suhu siang hari bisa mencapai 48 derajat. Ini salah satu tantangan yang membuat jamaah haji bekerja di negeri ini. Tantangan suci ilmu” kepada Berisatu. com di Arab Saudi, Sabtu (8/6/2024).

Selain itu, lonjakan jumlah jamaah haji dari berbagai belahan dunia juga menimbulkan kekhawatiran. Kemacetan ini menambah permasalahan logistik dan pelayanan, terutama bagi jamaah berkebutuhan khusus, seperti lansia dan penyandang disabilitas.

“Tantangan berikutnya adalah kepadatan, karena tahun ini jumlahnya diperkirakan meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu. Jamaah haji tidak resmi juga banyak. Meski Arab Saudi telah menerapkan kebijakan khusus untuk melecehkan jamaah haji, namun hal tersebut tidak terjadi. Kontrol 100%, jadi “Tantangannya kurang seru,” lanjut Deca.

Permasalahan lainnya adalah kurangnya akomodasi transportasi berupa bus rel yang mengantar jamaah ke berbagai tempat untuk beribadah sehari-hari. Keterbatasan transportasi ini membuat pelaksanaan ibadah haji kurang baik, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik dan membutuhkan bantuan mobilitas tambahan.

“Sesuai dengan apa yang kami lihat di lapangan, akses bagi penyandang disabilitas belum tercapai dengan transportasi yang memadai. Saat ini transportasi yang ada hanya terbatas, sehingga tidak semua jamaah lansia dan penyandang disabilitas bisa berangkat ke Masjidil Haram untuk menunaikannya. doa harian mereka.

Dalam hal ini, menurut Deka, penyandang disabilitas termasuk dalam kelompok lanjut usia atau penyandang disabilitas sehingga tidak perlu salat lima waktu di tempat bersejarah atau masjid yang sulit dijangkau. Kebijakan ini membantu mengurangi beban menunaikan ibadah haji.

Terakhir, dalam rangka pemenuhan hak penyandang disabilitas dan lanjut usia yang termasuk dalam kelompok lanjut usia, tidak perlu lagi melaksanakan salat lima waktu di masjid, jelasnya.

Namun dalam situasi ini, negara Arab Saudi telah merancang langkah-langkah agar masyarakatnya dapat beribadah dengan nyaman. Sejumlah fasilitas dan layanan tambahan disiapkan agar perjalanan haji lebih mudah dan aman bagi jamaah, lansia, dan penyandang disabilitas.

“Pemerintah Arab Saudi juga telah menyiapkan alat penyiram dan pilar yang memercikkan air. Fasilitas-fasilitas ini sudah ada sejak lama, namun kini ditambah ruang-ruang baru agar suasananya lebih cocok,” kata Deca.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *