Samarinda, prestasikaryamandiri.co.id – Sudah lebih dari 20 hari, sebanyak 560 kepala keluarga di Kota Samarinda, Kalimantan Timur mengalami krisis air bersih.

Mereka berharap pemerintah daerah segera memberikan bantuan berupa pasokan air bersih dari PDAM.

Krisis air bersih ini dialami ratusan keluarga yang tinggal di RT 41, Komplek Perumahan Borneo Mukti 2, Desa Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang.

Sudah lebih dari 20 hari mereka kesulitan mendapatkan pasokan air bersih karena waduk yang memasok air ke desa tersebut kini mengering akibat musim kemarau.

Puluhan warga yang didominasi ibu-ibu rumah tangga yang kesal dengan sulitnya penyediaan air bersih, kemudian melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap pemerintah daerah. Mereka marah karena pemerintah daerah tidak turun tangan membantu krisis air bersih.

Sambil membawa galon, ember, dan tangki air kosong, mereka melakukan aksi unik dan lucu meski berada di lokasi tangki air yang arus airnya menurun tajam akibat musim kemarau.

Selain itu, mereka juga membawa plakat dan memasang plakat di lokasi tangki air yang berisi tuntutan terhadap pemerintah kota.

Salah satu warga, Muhamad Anwar mengatakan, warga mendesak pemerintah daerah segera melaksanakan pembangunan air bersih dengan sistem perpipaan agar masyarakat bisa merasakan pasokan air bersih dari PDAM setempat.

“Opsi pertama, kami mohon kepada pengelola, secepatnya PDAM bisa melaksanakan pembangunan tangki air perpipaan,” kata Anwar kepada prestasikaryamandiri.co.id saat ditemui di lokasi yang kini tangki airnya sudah kering akibat kekeringan. musim, Minggu (21/04/2024) sore.

Menurut dia, tuntutan kedua ibu-ibu rumah tangga yang turun tangan kali ini adalah mendorong pemerintah daerah segera menerbitkan surat rekomendasi kepada PDAM setempat agar bisa memberikan bantuan berupa pasokan air bersih min. . 10 tank dalam beberapa minggu ke depan.

Pasalnya, selama lebih dari 20 hari terakhir, ratusan keluarga di wilayah tersebut mengalami krisis dan kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Permintaan kedua, mohon izin kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota, kami mohon rekomendasi PDAM untuk memberikan kami bantuan air bersih melalui mobil tanker, minimal sepuluh tanker per minggu bisa digunakan untuk kebutuhan ibu kota saat ini. populasi, saat ini sedang mengalami krisis besar, “Kami tidak memiliki air bersih selama 20 hingga 25 hari,” tambahnya.

Warga terpaksa membeli persediaan air bersih yang mencapai Rp150.000 per tangki dan hanya bertahan kurang dari seminggu.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *