Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis hasil penelitian terbaru tentang hubungan antara telepon seluler (ponsel) dan kanker otak.
Reuters, Jumat (9/6/2024) Penelitian menemukan bahwa penggunaan ponsel dalam jangka panjang tidak meningkatkan risiko kanker otak. Hasil penelitian ini pun membantah ketakutan banyak orang.
Studi tersebut menganalisis data dari 63 penelitian yang dilakukan antara tahun 1994 dan 2022. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada bukti konklusif yang membuktikan hubungan sebab akibat antara radiasi frekuensi radio yang dihasilkan ponsel dan kanker otak.
Selain kanker otak, penelitian ini juga mengamati kanker lain seperti kanker hipofisis, kanker kelenjar ludah, dan leukemia, serta risiko penggunaan ponsel, di rumah dan tempat kerja.
Meskipun penggunaan telepon seluler telah meningkat secara dramatis selama beberapa dekade terakhir, kejadian kanker otak tetap stabil. Hal ini menunjukkan bahwa kekhawatiran mengenai radiasi ponsel mungkin tidak berdasar.
Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan WHO dan berbagai organisasi kesehatan internasional.
Namun, meski hasil penelitian ini memberikan kabar baik bagi pengguna ponsel, penting untuk diingat bahwa WHO dan organisasi kesehatan lainnya masih mendorong penelitian lebih lanjut. Tujuannya adalah untuk menilai secara kritis potensi risiko kesehatan yang terkait dengan radiasi frekuensi tinggi.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker masih mengklasifikasikan radiasi ponsel sebagai “mungkin bersifat karsinogenik”, yang berarti kemungkinan kontak tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan.