Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Produk gula pasir banyak mengalami kelangkaan di toko ritel modern di Tangerang, Banten. Selain langka, harga komoditas ini pun meroket.

Salah satu karyawan Indomaret Modern Retail, Pasar Anjar, Tangerang, Reza (24 tahun) mengatakan, kelangkaan gula bubuk sudah berlangsung hampir sebulan. Menurut dia, kelangkaan gula pasir disebabkan berkurangnya ketersediaan di gudang.

“Gula sudah kosong selama hampir tiga minggu, hampir sebulan.” Mungkin kalau dari atas gudangnya kosong, dampaknya ke toko retail jadi ikut kosong juga,” kata Reza kepada prestasikaryamandiri.co.id di Tangerang, Sabtu (20/04/2024).

Reza mengatakan, pada hari-hari biasa, gula pasir dikirim dari gudang sebanyak 10 karton. Sedangkan terkadang seperti saat ini, hanya disediakan 1 karton.

Reza belum mengetahui secara pasti penyebab ketersediaan gula pasir di gudang berkurang. Bahkan, dia belum bisa memastikan kapan pasokan gula pasir tersebut akan sampai di toko ritelnya.

“Belum ada informasi dari atasan, tapi saya dengar gula memang bermasalah, baik dari agen, pedagang besar, atau pengecer, jarang juga,” tegasnya.

Hal serupa juga diungkapkan pegawai toko modern Alfamart Aziz (20 tahun). Diakuinya, kelangkaan gula bubuk di toko retailnya terjadi sejak harga gula bubuk naik.

Gula bubuk yang biasanya dijual Rp 16.000 per kilo (kg), kini dijual Rp 17.500 per kg. Kenaikan harga gula bubuk dibarengi dengan berkurangnya stok di gudang.

“Dulu kalau dijual Rp 16.000 per kilogram, stoknya masih banyak. Sekarang gulanya naik ke Rp 17.500, tapi hanya sedikit,” kata Aziz.

Sementara pemandangan berbeda terlihat di toko retail fashion Robinson, Tangerang. Salah satu karyawannya, Darty, mengatakan ketersediaan gula pasir di toko retail miliknya masih mencukupi hingga beberapa bulan mendatang.

Meski begitu, Darty mengaku sempat mendengar kabar gula pasir sedang mengalami kelangkaan di pasaran. Oleh karena itu, pihaknya membatasi jumlah gula yang dibeli bagi pelanggan yang membeli dalam jumlah besar.

“Untuk pembelian pribadi tidak ada batasannya, tapi untuk grosir kami batasi agar semua punya kuota,” tutupnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *