Banjarmasin, prestasikaryamandiri.co.id – Seorang siswi SMA di Banjarmasin, Kalimantan Selatan tega mengakhiri nyawa anak kandungnya yang baru lahir di toilet. Seorang siswi SMA memutuskan untuk menutup mulut dan hidung anaknya sebelum meninggal lalu melemparkan jenazah anak tersebut ke atap rumahnya.
Misteri penemuan jenazah gadis di bawah rumah warga Gang Keramat di Banjarmasin, Kecamatan Jan Antasan Kesil Timur akhirnya terkuak. Setelah penyidik mengetahui keterangan saksi ZA (16) yang pertama kali menemukan jenazah bayi tak berdosa tersebut, muncul titik terang dalam pengusutan kasus ini.
Kasatreskrim Polresta Banjarmasin AKP Eru Alsepa menjelaskan, setelah membentuk tim khusus mengusut kasus tersebut, penyidik akhirnya memeriksa saksi ZA yang pertama kali menemukan jasad gadis tersebut di bawah rumahnya.
Kecurigaan peneliti terhadap peneliti Z. Berawal dari melihat tingkah laku seorang saksi yang sering mengeluh sakit perut selama pemeriksaan, sehingga dilakukan penyelidikan lebih dalam.
“Kami bentuk tim khusus, kami juga meminta kerja sama TR, kemudian setelah melakukan penyidikan, penyidik agak ragu dengan laporan atau keterangan saksi ZA, jadi kalau kami curigai dia sakit perut, itu dari dia. sudah memeriksa secara menyeluruh saksi ZA,” jelas Eru kepada prestasikaryamandiri.co.id, Jumat (26/7/2024) dalam pertemuan di Mapolres Banjarmasin.
Petaka terus berlanjut, alibi ZA akhirnya runtuh ketika penyidik meminta ZA memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit, ZA akhirnya mengalah dan mengakui bahwa anak tersebut merupakan hasil hubungan terlarangnya dengan RD, pacarnya. siswa sekolah menengah.
Alhasil, penyidik akhirnya resmi meningkatkan status ZA dari saksi menjadi tersangka.
“Saat sampai di rumah sakit, ZA akhirnya mengaku mengarang cerita itu. Katanya itu memang bayinya. melakukannya,” tambahnya.
Usai melahirkan bayi perempuan tersebut, ZA ketakutan karena sang anak menangis lalu menutup mulut dan hidung korban hingga akhirnya korban tak sadarkan diri. Kebrutalan ZA tidak berhenti sampai disitu saja karena takut kelahiran anak tersebut diketahui oleh orang tuanya, ZA kemudian melemparkan anak tersebut ke atap rumahnya dan hinggap di samping rumahnya.
Tersangka resmi ZA masih dalam penjagaan polisi di rumah sakit pemerintah setempat setelah melahirkan.