Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Perdagangan saham di Indonesia ditutup pada Senin (16/9/2024) dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada perdagangan terakhir yang berlangsung Jumat (13/9/2024), Indeks Harga Saham (IHSG) menguat 1,17% hingga mencapai level 7.812.
Dalam beberapa hari terakhir, IHSG bergerak menguat seiring investor menantikan pertemuan The Fed pekan ini.
Analis ekuitas PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi mengatakan, selain rapat The Fed mengenai pedoman suku bunga, ada beberapa emosi lain yang meresahkan pasar.
Pertama, kenaikan inflasi tahunan di Tiongkok yang mencapai 0,6% year-on-year (yo-y) pada bulan lalu. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan angka Juli 2024 yang sebesar 0,5%.
“Meski inflasi meningkat, namun angka tersebut masih di bawah konsensus pasar sebesar 0,7% dan jauh dari target People’s Bank of China (PBOC) sebesar 2-3%,” jelas Imam dalam analisisnya, Selasa (17/9/2021). 2024).
Kedua, pelaku pasar juga akan mencermati data indeks kepercayaan konsumen Indonesia yang bulan lalu naik menjadi 124,4 dari bulan sebelumnya 123,4.
Hampir seluruh sub-indeks naik, dengan kesempatan kerja naik 0,5 poin menjadi 132,2, kondisi perekonomian saat ini naik 0,5 poin menjadi 114, prospek ekonomi naik 1,6 poin menjadi 134,9, pendapatan setengah tahun naik 2,3 poin menjadi 140 dan ekspektasi pendapatan saat ini naik 1,5 poin menjadi 122,9 unit. Pada saat yang sama, angka kesempatan kerja turun dibandingkan 6 bulan lalu sebesar 0,1 poin menjadi 107,6 poin.
Namun perhatian global saat ini lebih tertuju pada data inflasi AS Agustus 2024 yang turun menjadi 2,5% year on year. Penurunan ini sejalan dengan target The Fed yang menurunkan inflasi hingga 2%.
Penurunan inflasi ini merupakan insentif yang baik bagi The Fed untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga. Rencana penurunan suku bunga acuan AS dinilai merupakan kabar baik bagi pasar Indonesia karena dapat membuka peluang bagi Bank Indonesia untuk melakukan tindakan serupa.