Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menanggapi pernyataan Presiden PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yang menilai kata persatuan tidak tepat. OSO mengamini gagasan Megawati dan menyebut istilah “kolaborasi partai” lebih tepat.
“Ini komitmen kita sejak awal, semua partai yang ikut dalam kemitraan ini, menurut Bo Maga, bukan aliansi, tapi kemitraan partai,” OSO Ankol, saat membuka Kongres Nasional V PDIP di Jakarta, Jumat (24) kata.
OSO membenarkan pernyataan Megawati yang menyebutkan PDIP, Hanura, Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) lebih kuat pasca pemilu 2025, dan menegaskan keempat partai tersebut harus bekerja sama untuk menghadapi Pilkada 2024 dan sekaligus siap
“Sampai saat ini kerjasama ini masih tetap berdiri dan mempunyai pamor yang tinggi, dan sifat Bu Mega masih sama seperti dulu,” kata OSO.
Terkait posisi PDIP di pemerintahan Prabowo-Jabran, OSO menegaskan partainya akan tetap loyal kepada Megawati.
“Apa yang disepakati itulah yang akan kita laksanakan nanti,” kata OSO.
Sebelumnya, dalam pidato politiknya di Rakernas V PDIP, Megawati menyebut kata persatuan atau oposisi tidak ada di Indonesia. Menurut dia, hal itu tidak sesuai dengan sistem ketatanegaraan Indonesia yang menganut sistem presidensial dan bukan parlementer. Oleh karena itu, kata yang tepat adalah “kolaborasi”.
“Saya langsung bilang, karena saudara-saudaraku, anak-anakku yang berharga harus dibangunkan, banyak orang yang salah, karena sistem ketatanegaraan yang kita punya, bisa ditanyakan pada Md. Mohamud, sistem kita adalah sistem presidensial, jadi bukan sistem parlementer. Kita sebenarnya punya “koalisi atau oposisi,” kata Megawati.