Beirut, prestasikaryamandiri.co.id – Drone Hizbullah menyusup ke kamp militer Israel di wilayah utara pada Minggu (13/10/2024). Akibatnya, empat tentara Israel tewas. Tindakan ini terjadi ketika Israel memperluas serangannya di Lebanon untuk melenyapkan Hizbullah.
Serangan drone ini menargetkan kamp pelatihan militer di Binyamin dekat Haifa. Operasi tersebut merupakan serangan paling mematikan terhadap pangkalan Israel sejak 23 September 2024, ketika Israel mulai meningkatkan serangan terhadap Hizbullah di Lebanon.
Layanan darurat Israel melaporkan lebih dari 60 orang terluka dalam serangan itu.
Hizbullah yang didukung Iran mengatakan pada Minggu malam bahwa mereka telah mengirim drone untuk menyerang Kamp Binyamin, sekitar 30 km selatan Haifa.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan itu merupakan respons terhadap pemboman Israel, termasuk serangan udara pada Kamis (10/10/2024) yang menewaskan sedikitnya 22 orang di pusat Beirut.
Hizbullah telah memperingatkan Israel bahwa apa yang terjadi di Haifa selatan tidak ada artinya dibandingkan dengan apa yang akan terjadi jika Israel memutuskan untuk melanjutkan agresinya terhadap Lebanon.
Layanan penyelamatan sukarelawan Israel, United Hatzalah, mengatakan timnya di Benjamin merawat lebih dari 60 orang yang terluka. Cedera berkisar dari ringan hingga parah.
Hizbullah telah menyerang Israel dengan rudal dan drone selama lebih dari setahun untuk mendukung militan Hamas di Gaza.
Namun, sejak akhir September, serangannya semakin menyebar ke seluruh negeri.
Pertahanan udara canggih Israel mencegat sebagian besar peluru, dengan sedikit korban akibat serangan atau puing-puing yang berjatuhan.