Kyiv, prestasikaryamandiri.co.id – Serangan bom Rusia di kota Kharkiv, di timur laut Ukraina menghantam gedung bertingkat dan halaman pada Jumat (30/8/2024). Serangan itu menewaskan tujuh orang dan melukai sedikitnya 77 lainnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan seorang gadis berusia 14 tahun termasuk di antara korban tewas. Sementara itu, Walikota Kharkiv Ihor Terekhov mengatakan ada seorang anak meninggal di taman bermain tersebut.
Gedung tinggi, gedung apartemen 12 lantai, terbakar. Korban tewas akibat serangan itu bertambah menjadi tujuh ketika jasad seorang wanita ditemukan dari reruntuhan.
Sekitar 20 orang yang terluka berada dalam kondisi serius, kata gubernur daerah Oleh Syniehubov.
Salah satu ujung blok tertutup asap hitam, sementara sebagian besar lantai atas terbakar. Beberapa mobil yang diparkir di lokasi juga ikut terbakar.
Petugas tanggap darurat dan relawan penyelamat bergegas mengeluarkan para korban dari gedung. Jenazah salah satu korban tergeletak di bawah karpet di tanah luar, dikelilingi polisi.
Warga dari segala usia, beberapa di antaranya berlumuran darah, duduk di bangku dan dinding di luar saat dokter merawat luka mereka.
Kharkiv menjadi fokus pemboman besar-besaran Rusia selama perang, meskipun intensitasnya telah berkurang dalam beberapa minggu terakhir. Kemungkinan disebabkan oleh serangan mendadak yang dilancarkan pasukan Ukraina di wilayah Kursk Rusia.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan serangan hari Jumat itu melibatkan lima bom berpemandu udara yang dijatuhkan dari pesawat di wilayah Belgorod, Rusia. Bom tersebut dikenal dengan sebutan glide bomb yang dilengkapi dengan sistem navigasi yang membawanya ke sasaran.
Senjata-senjata tersebut sulit diperoleh dan menjadi alat yang tangguh dalam perang di Ukraina timur dalam beberapa bulan terakhir karena dapat menyebabkan pemusnahan massal.
Rusia membantah tuduhan bahwa pihaknya sengaja menargetkan warga sipil. Ribuan orang tewas dan terluka selama invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada tahun 2022.
Setelah serangan di Kharkiv, Zelensky kembali meminta sekutu Baratnya untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh Barat untuk menyerang pangkalan udara militer Rusia.
“Serangan ini tidak akan terjadi jika pasukan pertahanan kami memiliki kemampuan untuk menghancurkan pesawat tempur Rusia yang bermarkas di sana,” kata Zelensky melalui Telegram.
Kyiv mengatakan cara paling efektif untuk melawan serangan semacam itu adalah dengan menargetkan pembom Rusia.