Mogadishu, prestasikaryamandiri.co.id – Sebuah bom bunuh diri yang dilakukan diduga milisi Al-Shabab menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai sedikitnya 63 orang di kota pantai di Mogadishu, Somalia, pada Jumat malam (8/2/2024).
Serangan diawali dengan ledakan yang dipicu oleh pelaku bom bunuh diri di dalam sebuah restoran, disusul penembakan saat masyarakat hendak menuju Pantai Lido.
Juru bicara kepolisian setempat Abdibatah Aden mengatakan ketika orang-orang meninggalkan restoran, empat anggota milisi lainnya mulai menembaki kerumunan orang yang ketakutan.
Pelaku bom bunuh diri dan tiga penembak tewas, dan seorang lagi ditangkap dalam serangan yang dilakukan tentara. Seorang tentara Somalia tewas.
Para saksi mata mengatakan banyak orang mencari perlindungan dengan berbaring di pantai dan sulit mengetahui siapa yang tewas, terluka, atau bersembunyi.
Kelompok al-Shabab yang menguasai Somalia selatan dan tengah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan jumlah korban tewas dan luka-luka jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan semula.
Para pejabat Uni Eropa mengutuk apa yang mereka sebut sebagai serangan teroris. “Serangan brutal di pantai Lido terhadap warga sipil ini sekali lagi menegaskan kebiadaban al-Shabab terhadap rakyatnya sendiri,” kata juru bicara Uni Eropa Peter Stano.
“Uni Eropa mendukung pemerintah Somalia dan rakyat Somalia,” kata Stano.
“Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mendukung Somalia dalam memerangi terorisme dalam segala bentuknya,” lanjutnya.
Serangan mematikan tersebut merupakan salah satu dari beberapa serangan yang dilakukan al-Shabab terhadap pemerintah dan rakyat Somalia selama dua dekade terakhir.
Pada bulan Juli, Al-Shabab mengklaim bom mobil yang menargetkan sebuah kafe di Mogadishu, dan pada bulan Maret menewaskan tiga orang dan melukai 27 lainnya selama pengepungan di sebuah hotel di Mogadishu.
Al-Shabab terkait dengan Al Qaeda dan melancarkan serangan terhadap pemerintah Somalia.