Majene, prestasikaryamandiri.co.id – Warga Passau Timur, Desa Bukit Samang, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat dikejutkan dengan semburan gas alam yang tiba-tiba dari sumur pengeboran. Ledakan terjadi saat warga sedang menggali lubang untuk sumur.
Untuk memastikan keaslian gas tersebut, warga mencium bau gas dari pintu masuk gua dan menyalakan api. Akibatnya, gas terus mengalir hingga terjadi kebakaran.
Ujung pipa dibersihkan untuk jet gas alam dan pengeboran dihentikan.
Sebelumnya warga sempat mengebor empat sumur, namun airnya tidak mencukupi. Namun, bagian terakhir ini justru mengeluarkan gas. Hal tersebut segera dilaporkan ke polisi dan instansi terkait agar tidak membahayakan warga.
Petugas Polsek Sendana juga memasang garis pembatas untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Direktorat Pelayanan Lingkungan Hidup dan Kesehatan (DLHK Majene) dan Direktorat Pelayanan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM Sulawesi Barat) juga meninjau lokasi tersebut.
Pejabat dari kedua lembaga mengumpulkan sampel air dan tanah untuk dianalisis lebih lanjut. Pengeboran sumur untuk pengujian air minum dan pengujian gas alam telah dihentikan.
Aman, Pj Kepala Desa Bukit Samang, mengatakan, kejadian itu terjadi saat warga sekitar sedang menggali sumur untuk kehidupan sehari-hari. Setelah pengeboran puluhan meter, bau gas tercium dari sumur bor.
“Warga mengira ada bau gas, mereka menyalakan api di sumur bor dan terbakar. Kemudian sekretaris pihak desa menghubungi saya dan meminta saya datang ke lokasi kejadian karena situasinya sangat berbahaya.” Kamis (25 Juli 2024) kata.
Menurut dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, terutama kepolisian, untuk sesegera mungkin melakukan dekontaminasi di lokasi tersebut agar tidak membahayakan warga sekitar.
“Saya minta polisi memasang garis polisi di lokasi kejadian. Dinas Lingkungan Hidup juga sudah mengambil sampel air dan tanah,” ujarnya.
Ia mengimbau warga tidak melanjutkan pengeboran sumur hingga hasil uji laboratorium dinyatakan aman.
“Kami akan menghentikan sementara operasi sampai kami mendapatkan hasil uji laboratorium untuk mengetahui apakah air tersebut aman.”