JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Komisi III Parlemen Indonesia mendukung Polisi Nasional utama Listyo Sigit Prabowo untuk membersihkan Kementerian Permainan Online (Judol). Kepala Eksekutif Polisi Nasional diminta untuk membersihkan polisi dari orang yang mendukung Judol.
“Komisi III sepenuhnya mendukung Kepala Eksekutif Kepolisian Nasional yang ingin menghapus penilaian di Kementerian. Prioritasnya adalah untuk membersihkan lembaga -lembaga polisi dari orang -orang yang kembali ke Judol,” kata Muhammad Nasir Djamil, anggota Komisi DPR III ketika ia menghubungi prestasikaryamandiri.co.id, Selasa (11/5/2024).
Menurut Nasir, sulit untuk menghilangkan game online jika administrator negara dan petugas penegak hukum masih terlibat sebagai pemain, pelatih dan bahkan pembela.
Komisi House of Representatives III menghargai polisi nasional yang menghancurkan banyak karyawan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) karena berpartisipasi dalam permainan online dan menyerukan untuk menyelidiki kasus tersebut pada “root”.
Namun, Nasir mengatakan bahwa Kepolisian Nasional harus memprioritaskan pembersihan lembaga mereka dari unsur -unsur game online.
“Judol akan dihancurkan jika semua administrator negara, keduanya, memiliki petugas penegak sipil dan penegak hukum sepenuhnya merah dan putih. Jika mereka masih memiliki warna abu -abu, Judol akan menyukai pepatah, seseorang mati untuk tumbuh satu mil,” kata politisi PKS itu dari itu Aceh.
Sebelumnya Gen Listyo Sigit Prabowo, Kepala Eksekutif Polisi Nasional mengatakan rekannya berkomitmen untuk menghargai kementerian game online, setelah mengungkapkan kasus tersebut oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi.
“Kami saat ini bekerja dengan Menteri Komunikasi dan Sekolah Menengah dan setuju untuk membersihkan. Untuk Kantor Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam), Jakarta, Senin (4/11/2024).
Sigit mengatakan bahwa polisi nasional bekerja sama dengan pelaporan dan analisis transaksi keuangan (PPATK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membantu menghilangkan game online.