Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ingin memajukan sektor antariksa agar dapat mendukung laju pembangunan perekonomian Indonesia di masa depan.
“Kami berupaya menjadikan kawasan sebagai pilar perekonomian baru Indonesia,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dikutip Antara, Rabu (6/05/2024).
Sektor luar angkasa mempunyai landasan nyata bagi perekonomian telekomunikasi. Menurut Handoko, ada keahlian hebat lainnya berupa penginderaan jauh.
Teknologi penginderaan jauh merupakan data citra yang diterima dari satelit, kemudian diolah menjadi produk yang dapat dijual kepada pengguna akhir. Sensor jarak jauh dapat melihat area perkebunan sawit yang sangat luas tanpa harus berjalan kaki.
Teknologi ini juga dapat mendeteksi kebakaran hutan, mengukur sawah yang hendak dipanen, mendeteksi keberadaan ikan di lautan terbuka, mendeteksi polusi udara, dan mendeteksi tumpahan minyak dari kapal-kapal yang hilir mudik di perairan Indonesia.
Handoko mengatakan penginderaan jauh merupakan layanan yang dapat dikembangkan menjadi suatu produk yang dapat dijual kepada kementerian/lembaga dan pemangku kepentingan dunia usaha di sektor pertanian dan perikanan.
“Potensi penginderaan jauh dan langsung di Indonesia sangat besar,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa Indonesia sangat membutuhkan teknologi penginderaan jauh di bidang antariksa mengingat lebih dari 60% daratan Indonesia merupakan perairan.
Di negara-negara tengah, mereka tidak membutuhkan sensor jarak jauh seperti Indonesia karena bisa menempatkan lebih banyak sensor. Sementara Indonesia tidak bisa hanya menggunakan sensor karena sebagian besar daratannya merupakan lautan.
“Kami sebagai produsen terbesar di dunia dapat menjadikan sensor sebagai peluang untuk masuk tidak hanya sebagai pengguna tetapi juga sebagai pemain sekaligus menciptakan ekonomi berbasis lokasi yang sesungguhnya,” pungkas Handoko.