Jakarta prestasikaryamandiri.co.id – Siapa yang tak kenal dengan Komando Pasukan Khusus (Kopass), pasukan elit Tentara Nasional Indonesia. Kopasus memiliki banyak keunggulan dibandingkan tentara dalam hal taktik, strategi pertempuran dan anggotanya yang ahli di segala medan pertempuran.
Sejarah Copasus Sejarah panjang Copasus dimulai pada bulan Juli 1950. Pada saat itu terjadi pemberontakan di Republik Maluku Selatan (RMS). Pimpinan tentara saat itu segera mengumpulkan pasukan dan menumpas gerombolan tersebut. Operasi ini dipimpin oleh Panglima Tentara Teritorial 3 Kolonel A. Kawilarang, Kolonel Salamet Riyadh diangkat sebagai komandan operasional.
Operasi tersebut memang berhasil meredam gerakan pemberontak, namun menimbulkan banyak korban di pihak TNI. Setelah diuji, terlihat bahwa dalam beberapa pertempuran, musuh yang lebih kecil mampu menahan serangan TNI dengan kekuatan yang lebih kuat.
Hal ini jelas bukan karena semangat pasukan musuh yang lebih tinggi atau perlengkapan mereka yang lebih baik. Namun, taktik dan pengalaman bertarung yang baik didukung oleh ketepatan tembakan dan gerakan individu.
Peristiwa ini akhirnya berujung pada terbentuknya pasukan penyerang yang dipimpin oleh Kolonel Salamet Riyadh yang dapat menyerang berbagai sasaran dengan cepat dan tepat di kota Ambon, gagasan yang kemudian diusung oleh Kolonel A. Cavilarang.
Atas perintah Panglima Angkatan Darat dan Teritorial III Nomor 55/Instr/PDS/52 tanggal 16 April 1952, dibentuklah Komando Gabungan Teritorial III cikal bakal Korps Baret Merah. Itulah sebabnya tanggal 16 April diperingati sebagai hari ulang tahun Kopasus.
Dalam perjalanan selanjutnya, satuan ini mengalami beberapa kali pergantian nama, antara lain Para Komando Angkatan Darat (KKAD) pada tahun 1953, Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1952, dan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1955.
Pada tahun 1966, kesatuan tersebut berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI-AD (PUSPASUS TNI-AD). Tahun berikutnya pada tahun 1971, nama satuan diubah menjadi KOPASSANDHA. Pada tahun 1985, satuan tersebut berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) yang sekarang.
Setelah berkembang, Kopasus berkembang menjadi pasukan khusus yang disegani dunia. Kopass dikenal dengan operasi kontra-terorisme, pembebasan sandera, infiltrasi, dan kemampuan pengintaiannya.
Prestasi Kopassus Kopassus telah meraih banyak prestasi besar sepanjang sejarahnya. Berikut beberapa prestasinya: 57 pembajak Garuda DC Komando Jihad: 1993: Menyerah pada penjaga perdamaian PBB di Kamboja: Membebaskan sandera di Mapenduma, Papua: 1997 1999 Mendaki Gunung Everest: PBB di Timor Misi penjaga perdamaian UNTAET. 2016: Operasi Sulawesi Tengah untuk membasmi kelompok teroris di Poso.
Kopass Award Kopass menerima penghargaan dari Presiden Soeharto atas keberhasilannya dalam operasi bebas sandera di Mapenduma. Copasse juga mendapat penghargaan Panglima TNI atas keberhasilannya dalam operasi penyanderaan di Aceh. Selain itu, Kopassus mendapat Penghargaan Panglima TNI atas keberhasilannya dalam operasi bebas sandera di Papua.
Sebagai kekuatan tempur elit, Kopass mengikuti pelatihan rutin dengan prajurit elit dari negara lain seperti Amerika, Inggris, dan Australia. Kopass juga terlibat dalam misi penjaga perdamaian PBB di Kamboja, Lebanon, dan Bosnia-Herzegovina.