Depok, prestasikaryamandiri.co.id – Ketua Umum Partai Golkar Jenderal Bahlil Lahadalia mengaku mendapat pembekalan calon menteri di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subiant Hambalang di Bogor, Jawa Barat. Dalam kegiatan tersebut, beliau mengikuti Sidang Doktor Terbuka Kajian Strategis dan Global di Universitas Indonesia, Depok pada Rabu (16/10/2024).

“Tadi saya datang ke Hamblang. Setelah pengarahan Presiden terpilih Pak Prabo, saya minta izin untuk melakukan (sidang promosi doktor),” kata Bahlil kepada media saat ditemui di gedung Makara Art Center UI Depok.

Meski mengaku menghadiri pengarahan Prabo, Bahlil belum membeberkan posisinya di pemerintahan baru. Ia mengatakan, keputusan pembentukan kabinet pemerintahan baru merupakan kewenangan presiden terpilih.

“Saya tidak tahu. Siapa pun yang tahu itu hak Presiden Prabo. Alhamdulillah, doakan saya,” ujarnya.

Namun, lebih lanjut, Bahlil menyinggung usulan Kementerian Sumber Daya Alam (SDA) dan Satgas Pemanfaatan Hilir serta Sinkronisasi dan Percepatan Pemanfaatan Hilir.  Pernyataan tersebut merupakan usulan dari temuan artikelnya “Prinsip, Kadar Air dan Pengelolaan Produksi Nikel yang Adil dan Berkelanjutan di Indonesia”.

“Kalau bicara Korea, Jepang, China, Eropa, ada kementerian atau lembaga khusus yang bertanggung jawab di jalur khusus. Kita masih terpecah. Jadi, saya sarankan ada kementerian yang bertanggung jawab di jalur khusus hilir.” kata Bahlil.

Namun saat ditanya siapa yang akan mengisi jabatan Menteri Sumber Daya Alam dan Pemanfaatan Lanjut serta posisi Ketua Pokja Sinkronisasi dan Percepatan, Bahlil mengaku belum bisa memastikan karena usulan tersebut masih dalam bentuk teks.

“Nah, ada apa wallahu alam. Oleh karena itu, Pak Presiden Prabhu punya kewenangan. Kita berharap naskah usulan ini diterima, jika tidak maka saya kira Tuhan akan memberikan hal seperti itu. siapa orangnya, pertanyaannya akan lebih tajam, Pak Gerindra akan hadir bersama Sekjen Mahasiswa,” ujarnya.

Menurut Bahlil, perlunya dibentuk kementerian dan lembaga baru yang bertanggung jawab di bidang hilir karena menurut temuannya, hilirisasi di Tanah Air belum tepat. Ia menilai, ada tiga syarat untuk lebih pemerataan, yakni pendanaan distribusi pendapatan ke daerah, kewirausahaan daerah dan keterlibatan masyarakat, serta berkaitan dengan lingkungan hidup dan kesehatan.

“Jadi insyaallah harus pak. Lebih cepat kita selesaikan ini lebih baik. Jangan biarkan ketidakadilan terus terjadi,” kata Bahlil.

Insya Allah kalau kita masih percaya pada presiden terpilih, kita bersama Partai Golkar akan menjadikannya bagian terpenting dalam perjuangan politik, lanjutnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *