Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Perusahaan teknologi asal Korea Selatan (Korsel) Samsung akan mengakuisisi bisnis infrastruktur jaringan perusahaan asal Finlandia, Nokia.

Mengutip GSM Arena, Selasa (3/9/2024), Samsung diketahui bergerak di industri infrastruktur jaringan melalui RAN atau jaringan akses radio. Namun pangsa pasarnya tergolong kecil dengan pangsa pasar hanya 6,1% secara global pada tahun 2023.

Akuisisi ini dinilai masuk akal bagi Samsung, agar perusahaan bisa memperluas cakupan dan kapasitasnya di industri.

Dana sebesar US$ 10 miliar atau sekitar Rp 155,4 triliun akan dikeluarkan Samsung untuk mengakuisisi bisnis jaringan.

Jika kesepakatan ini berhasil, Samsung secara efektif akan menjadi pemasok RAN ​​terbesar kedua secara global, dengan pangsa pasar sebesar 25,6%.

Nokia dalam beberapa tahun terakhir terus berjuang bersaing dengan pemain infrastruktur jaringan global lainnya, seperti Huawei dan Ericsson.

Posisinya juga kuat dan bisa dikatakan masih tergolong pemain utama di industri infrastruktur jaringan global. Tak heran jika Samsung mengincar Nokia karena jangkauan layanan dan kapasitasnya yang besar.

Selain rencana akuisisi, Samsung sudah memiliki jalur yang jelas di industri infrastruktur jaringan.

Samsung juga bukan orang baru dalam bisnis infrastruktur, karena sudah memproduksi base station 4G dan 5G, chipset, perangkat, radio, dan perlengkapan utama.

Samsung di tingkat global juga telah menyediakan teknologi kepada operator jaringan di seluruh dunia termasuk Telus Kanada, O2 di Jerman, Reliance Jio di India, KDDI dan NTT DoCoMo di Jepang, Dish dan Verizon di AS, dan Vodafone di Inggris.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *