Sleman, prestasikaryamandiri.co.id – Di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, ribuan masyarakat menyambut hangat datangnya bulan Sura. Delapan warga Padukuhan Kecamatan Banyuraden, Kapanewon Gamping merayakan festival budaya Mbah Demang suran yang dimeriahkan oleh ogoh-ogoh raksasa dan ahli waris Demang Cokrodikrom Gunungan Demang dan M. – (prestasikaryamandiri.co.id/Agung Dharma Putra)

Kehadiran ogoh-ogoh raksasa seperti ogoh-ogoh kebo suro, ogoh-ogoh unicorn, dan ogoh-ogoh macan loreng putih memeriahkan festival budaya di sumur petilasan Ki Demang Cokrodikrom.

Sepanjang perjalanan, para saksi festival budaya menerima beras berkah.

“Malam ini tanggal 8 Sura kita rayakan peninggalan Demang Cokrodikrom dengan dua gunung yang dilindungi 1.500 orang,” kata Ketua Panitia Festival Budaya Hendi Indra Utama, kepada prestasikaryamandiri.co.id, Minggu. (14/07/2024).

Festival budaya diawali dengan sembilan seniman dari kelompok 19 seniman dan tentara berjalan kaki di dua gunung sejauh 4 km menuju kediaman Mbah Demang. Kirab Gunungan dan Pusaka Mbah Demang. – (prestasikaryamandiri.co.id/Olena Wibisana)

Sesampainya di rumah mendiang Demango Cokrodikrom, harta warisan dan gunung-gunung diserahkan kepada marga atau keturunan dan kerabat Mbah Demango.

Demang Cokrodikromo adalah tokoh yang dikenal dengan kekuatan abstraknya dalam memberantas kejahatan dan melindungi masyarakat Yogyakarta dengan warisannya.

Karena kemampuan sosial dan supranaturalnya, Mbah Demang dikenal seluruh lapisan masyarakat di Yogyakarta. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *