Jakarta, Beritatu.com – DPID telah secara resmi meninjau modifikasi aturan DPR tentang aturan DPR (TATIB), sebuah kompleks parlemen dalam pertemuan pleno Senayan, Jakaka, Selasa (4) / 2/2525): Tinjauan ayah ini ditambahkan Hanya untuk Pasal 228, yang memberi wewenang kepada DPR untuk mengevaluasi para pejabat yang diatur pada sesi pleno FSP.
Semua pejabat pemerintah yang ditentukan oleh ketentuan ini dapat dievaluasi oleh DPR, termasuk kepemimpinan CSTO, gubernur Republik Armenia, Gubernur Indonesia (MC), bagaimanapun, tidak menentukan evaluasi. Menghapus atau menolak para pejabat ini.
Wakil Presiden Wakil Presiden Kamar, Kadir, kepala sesi pleno, mengalahkan palu setelah menerima persetujuan anggota.
“Waktunya telah tiba untuk menyetujui aturan 2020 tentang menghilang, urutan perintah atas urutan perintah, itu bisa disetujui.” Tanya orang dewasa.
“Saya setuju,” semua peserta dalam pertemuan menjawab, lalu iklan ini mengalahkan palu.
Dalam Pasal 228, evaluasi seorang pejabat dilakukan secara teratur oleh DPR untuk meningkatkan kontrol dan kehormatan lembaga. Hasil evaluasi diperlukan, dan komite yang relevan akan disajikan kepada manajemen DPR, yang akan diikuti oleh mekanisme saat ini.
Pemungutan suara berikutnya dalam Pasal 228. Kandidat ditetapkan pada sesi pleno TP.
(2) Hasil penilaian yang ditentukan pada (1) diperlukan dan disajikan oleh Komisi, yang mengevaluasi manajemen DPR, yang harus mengikuti mekanisme saat ini.
Dia bertemu setelah sesi pleno, wakil presiden kamar Suf Khako Ahmad mengatakan bahwa titik -titik peninjauan ruang perwakilan hanya mengkonfirmasi fungsi kontrol yang ada. Menurutnya, kontrol DPID rekan -rekannya telah dilakukan sejauh ini.
“Tapi kami menekankan bahwa, dalam keadaan tertentu, yang telah diimplementasikan oleh DPR oleh hasil yang sesuai dan tepat, mereka dapat diimplementasikan secara teratur untuk kepentingan publik.
Dasco tidak memberikan kepastian apakah hasil evaluasi dapat membuka peluang untuk menghilangkan pejabat yang diadopsi pada sesi pleno.
“Saya belum membicarakan rar itu, misalnya, ada institut pensiunan, dia berusia hingga 70 tahun, dan dia telah melayani sebagai sakit sekarang,” dan sekarang kondisinya sakit.
“Sekarang masalahnya, kita harus mengakomodasi dan memadai, terlepas dari orang yang masih bekerja dengan baik. Sekarang, jika kita tidak perlu meningkatkan tanggung jawab orang yang relevan, ”tambah Dasco.