Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih berlanjut hingga bulan depan jika tidak ada kejelasan masuknya saham PT Barito Renewables Energy (BREN) ke dalam perdagangan Dewan Pengawas Khusus (PPK) harus dilakukan dengan mekanisme full call Auction (FCA). Sedangkan BREN merupakan saham dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), 

Indeks IHSG naik ke 7.100 pada awal perdagangan (Jumat), namun 30 menit setelah pasar dibuka, Financial Conduct Authority (FCA) dibuka dan saham BREN langsung turun lagi sebesar 10%, otomatis menjadi perusahaan terbesar (berdasarkan pasar). ). kapitalisasi) turun) di Indonesia dan IHSG turun,” kata sang pendiri. Sistem Perdagangan Kreatif, Argha Jonatan Karo Karo di Investor Market Today IDTV, Jumat (31/5/2024).

Penurunan IHSG diperkirakan akan terus berlanjut hingga 30 hari ke depan selama tidak ada intervensi dari pengawas peternakan BREN dan BEI, kata Arga.

“Menurut saya, sesederhana situasi IHSG saat ini, kita tinggal menunggu saja apakah ada pertanggungjawaban dari pihak yang menyerahkan BREN ke FCA atau dibiarkan begitu saja sehingga semakin banyak investor yang dirugikan. ” dia berkata.

Dalam kesempatan yang sama, pendiri proyek WH, William Hartanto menilai masuknya BREN ke dalam PPK merupakan fenomena yang agak aneh. Berdasarkan penelusuran mendalam yang dilakukan, BREN tercatat dalam mekanisme FCA karena suspensi perdagangan (suspensi) lebih dari satu hari. Padahal, yang melontarkan komentar serupa adalah BEI.

Artinya, bukan masalah emitennya, tapi perdagangannya sendiri, karena efek pembobotannya, begitu FCA BREN dibuka langsung menyebabkan IHSG turun di bawah 7.000, jelasnya.

Menurut William, peningkatan jumlah investor asing yang mengakumulasi saham BREN terjadi sebelum emiten tersebut masuk dalam FTSI Global Index. Apalagi saham BREN dihargai tinggi di luar negeri. Sayangnya, ia telah menjadi anak tiri di pasar lokal.  “Padahal itu perusahaan nomor satu di Indonesia,” pungkas William.

Berdasarkan pengumuman BEI pada Selasa (28/5/2024), BREN resmi masuk PPK setelah jeda atau suspensi perdagangan saham dicabut. Oleh karena itu, saham BREN diperdagangkan dengan sistem FCA. Alhasil, ARB saham BREN dibatasi hanya 10%. 

Dalam mekanisme perdagangan FCA, saham BREN di pasar tidak lagi mampu memantau kuotasi seperti perdagangan saham biasa lainnya. Fitur yang terlihat hanyalah Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV), untuk melihat kemungkinan harga dan volume saham akan cocok. Saham BREN diperdagangkan dalam lima sesi call lelang, dengan harga minimal Rp1.

Dengan memulai mekanisme penolakan otomatis, pada panel pemantauan khusus tahap kedua, penolakan otomatis sebesar Rp 1 diterapkan pada kisaran harga saham Rp 1 hingga Rp 10, dan penolakan 10% diterapkan pada kelas harga saham di atas. Rp10.

Grafik FCA merupakan mekanisme perdagangan dengan kutipan bid dan offer yang akan cocok hanya pada jam-jam tertentu sesuai sesinya, kemudian harga saham akan ditentukan berdasarkan volume terbesar. 

Sebelumnya diberitakan BEI, masuknya BREN ke PPK merupakan dampak dari pemberian skorsing lebih dari satu hari. BEI melakukan suspensi saham BREN pada Senin (27/5/2024) karena adanya kenaikan harga yang signifikan di pasar. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *