New York, prestasikaryamandiri.co.id – Pasar saham AS di Wall Street menguat pada Rabu (15/05/2024) karena laporan inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan, dengan S&P 500 mencapai rekor tertinggi.
S&P 500 mencapai level 5.300 untuk pertama kalinya setelah naik 1,17% ke 5.308. Nasdaq yang padat teknologi naik 1,40% menjadi 16.742, sedangkan Dow Jones bertambah 349,89 poin, atau 0,88%, menjadi 39.908.
Ketiga indeks utama menutup tahun dengan rekor baru. Hingga tahun 2024, ini merupakan rekor ke-23 bagi S&P 500, ke-18 bagi Dow Jones, dan ke-8 bagi Nasdaq.
Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (CPI), atau inflasi AS, naik 0,3% pada bulan April, meleset dari perkiraan 0,4%. Sementara itu, secara tahunan (y/y), meningkat sebesar 3,4% seperti yang diharapkan. CPI Inti, tidak termasuk harga pangan dan energi, sesuai dengan ekspektasi baik secara bulanan maupun tahunan.
Penjualan ritel di AS tetap tidak berubah pada bulan April. Sementara itu, para ekonom memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,4 persen. Kedua laporan tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan menurunkan suku bunga di masa depan.
“Pasar menginginkan laporan ini lunak, dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan,” kata analis investasi Macro Institute Brian Nick, dikutip CNBC International.
Ia menambahkan, laporan inflasi ini memperkuat alasan The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga pada tahun ini. “Perusahaan teknologi seperti Nvidia dan perusahaan dengan pertumbuhan tinggi akan mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang lebih rendah,” katanya.
Sementara itu, imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun dan 2 tahun turun di bawah laporan. Imbal hasil 10 tahun turun sekitar 10 basis poin menjadi 4,344%, dan imbal hasil 2 tahun turun sekitar 9 basis poin menjadi 4,726%.