Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id Buku “Ayat Setan” atau “Ayat Jahat” merupakan salah satu buku karya Salman Rushdie, penduduk asli India dan tinggal di Inggris. Kemudian diterbitkan pada 26 September 1988 oleh Viking Penguin Publishers di New York, Amerika Serikat (AS).
Setelah diterbitkan, ternyata buku ini banyak menimbulkan kontroversi dari berbagai negara mayoritas Muslim. Buku “Ayat Setan” dianggap menghina umat Islam, Nabi Islam, dan istri Nabi. Karena itu, banyak terjadi protes kekerasan yang membahayakan nyawa Rushdi.
Delapan topik yang dibahas dalam buku ini yaitu Malaikat Jibril, Muhammad, Aisyah, Kota Tak Terlihat, Kembalinya Jahiliyah, Malaikat Israel, Terbelahnya Laut Arab, dan Lampu Ajaib. Jumlah halaman dalam buku ini sekitar 500 halaman.
Selain kebenaran magis, The Setan Ayat membahas tentang disosiasi, sifat baik dan jahat, keraguan, dan hilangnya iman terhadap agama. Buku ini merupakan kisah fiksi tentang dua orang pria yang masuk Islam, namun tergoda oleh budaya Barat.
Karakter pertama bertahan dengan kembali ke akarnya. Sementara yang lain, karena frustrasi dengan kebutuhan spiritual mereka untuk percaya kepada Tuhan dan ketidakmampuan mental mereka untuk kembali ke agama mereka, akhirnya melakukan bunuh diri.
Dalam buku ini, Rushdie menggambarkan Tuhan sebagai “penghancur umat manusia” dan mengkritik Abraham atas perlakuannya terhadap putra Hagar dan Ismail.
Selain itu, “Ayat-Ayat Setan” menghina para nabi wanita dengan menggunakan nama-nama nabi wanita. Wanita dengan jelas digambarkan sebagai wanita yang suci, dan penggunaan nama mereka oleh rumah bordil melambangkan kebobrokan kota sebelum kota tersebut menyerah pada Islam.
Rushdie juga mengkritik ajaran Islam yang terlalu bersifat preskriptif dan berusaha mengontrol setiap aspek kehidupan sehari-hari. Tokoh-tokoh dalam kitab ini mengkritik dengan cara demikian, namun tidak dapat dianggap sebagai penghinaan terhadap hal-hal suci karena Allah dan Nabi tidak dibicarakan secara buruk.
Selain itu, Rusydi menyebut Muhammad “Mahoud” dan nabi palsu. Di bagian “Muhammad” dalam buku tersebut, Mahoud diperkenalkan sebagai seorang pengusaha yang mengaku sebagai nabi di kota gurun bernama Jahlia. Ketika Mahoud sendirian di Gunung Kerucut, dia merasakan wahyu menemukan agama monoteistik baru.
Hal ini disebabkan karena masyarakat jahiliah masih berpegang teguh pada satu Tuhan sehingga mereka percaya bahwa Tuhan itu lebih dari satu. Kemudian Mahoud diberi syarat untuk menganggap ketiga dewi Jahiliyyah lebih rendah dari Tuhannya Mahoud. Namun Mahoud salah, ketiga dewi Yahiliya tidak menerima hal tersebut.
Mahoud kembali ke Gunung Kerucut dan setelah sekian lama bergumul dengan Jibril, terungkap kepadanya bahwa ayat yang sebelumnya ia sampaikan kepada orang jahil itu bukan berasal dari Tuhan melainkan dari setan.
Meski “Ayat Setan” sangat menarik, namun buku ini direkomendasikan hanya sebagai bahan bacaan. Apakah Camilia Laetitia Azzahra alias Zara sudah membaca buku ini?
Ingatlah bahwa putri Rizvan Kamil memutuskan untuk melepas jilbabnya karena netizen mengatakan bahwa dia sedang mencari identitasnya dengan membaca buku fiksi “Sapiens” karya Yuval Noah Harari, yang diterbitkan dalam bahasa Ibrani di Israel pada tahun 2011.