Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menghilangkan tanah dan bebatuan dari permukaan Mars telah menjadi tujuan NASA selama beberapa dekade. Namun upaya ini dibatasi oleh biaya. Rencana pengembalian sampel dari Mars ke Bumi terpaksa ditunda hingga ditemukan cara yang lebih cepat dan lebih murah, kata pejabat NASA, Senin (15 April 2024).
Menurut tinjauan independen yang dikutip AP pada Selasa (16 April 2024), total biaya proyek ini bisa berkisar antara US$8 miliar hingga US$11 miliar, dengan tanggal penyelesaian pada tahun 2040, atau sekitar satu dekade lebih lambat dari sebelumnya. berencana.
Administrator NASA Bill Nelson mengatakan situasi saat ini sudah terlalu buruk, sudah terlambat. Ia meminta industri swasta dan pusat penelitian badan antariksa mencari alternatif lain untuk proyek ini. Di tengah pemotongan anggaran yang meluas, NASA berusaha untuk tidak mengorbankan proyek sains lainnya untuk mendanai pengambilan sampel Mars.
Penjelajah Perseverance milik NASA telah berhasil mengumpulkan 24 sampel inti tabung sejak mendarat di kawah Jezero Mars pada tahun 2021. Tujuannya mengumpulkan lebih dari 30 sampel untuk mencari bukti kemungkinan adanya kehidupan masa lalu di Mars.
NASA berharap dapat mengirimkan setidaknya beberapa sampel ini kembali ke Bumi pada tahun 2030-an dengan biaya tidak lebih dari US$7 miliar.
Untuk melakukan hal ini, diperlukan pesawat ruang angkasa untuk melakukan perjalanan ke Mars untuk mengambil kontainer dan mengirimnya keluar dari planet tersebut. Kapal tersebut kemudian harus bertemu dengan pesawat ruang angkasa lain yang akan membawa sampel nuklir kembali ke Bumi.