Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Para pemuda peserta Konferensi Pemuda mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membangun bangsa dengan menerapkan prinsip gotong royong.
Hal ini dinilai sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia dan menjadi kekuatan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan.
Budaya kita berdasarkan Pancasila yaitu musyawarah dan mufakat. Di Indonesia kita tidak bisa menerapkan sistem pemenang mengambil semua, yang berlaku adalah sistem musyawarah. pemenang mengambil segalanya sistem segalanya, tapi siapa pun yang menang harus menjadi “pemimpin dari semua. Kata kuncinya adalah gotong royong,” kata Ketua Dewan Pembina Konsultasi Pemuda Rahayu Saraswati Djojohadikusumo kepada wartawan, Senin (17/6/2024).
Menurut Sara, sapaan akrabnya, generasi muda harus menjadi teladan dalam menerapkan semangat gotong royong dan persatuan dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kata dia, model gerakan pemuda harus konsisten dengan jati diri bangsa Indonesia, dengan mengedepankan prinsip pemersatu, musyawarah dan mufakat.
“Melalui proses ini, semua pihak akan fokus pada gerakan koperasi yang membawa kebaikan bagi masa depan bangsa,” tambah Sara yang juga merupakan anggota DPR terpilih 2024-2029.
Rembuk Pemuda sebelumnya telah menggagas kegiatan ini di 14 provinsi dengan pesan persatuan. Hal ini untuk menampik berbagai egosentrisme gerakan, warna kulit, dan kepentingan yang biasa terjadi di kalangan anak muda.
Terbaru, Rembuk Pemuda melebarkan sayapnya di Sulawesi Barat (Sulbar) pada 15 Juni 2024. Mereka mendorong partisipasi dan partisipasi gerakan pemuda dalam pembangunan Indonesia.
Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di OKI Tinggi, Pj Gubernur Sumsel Tekankan Pentingnya Gotong Royong Pendiri konferensi pemuda Aidil Pananrang mengatakan kegiatan ini lahir sebagai upaya membangun gerakan pemuda. yang saat ini cenderung terpecah belah, berpisah-pisah dan sulit bersatu.
Bahkan, kata Aidil, persatuan pemuda merupakan kekuatan untuk membawa bangsa ke arah yang lebih maju.