Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – PT Pertamina (Persero) telah menginvestasikan 6,3 miliar dolar AS (Rp 102 triliun) sepanjang tahun 2023, meningkat 35% dibandingkan 4,6 miliar dolar AS (Rp 74 triliun) pada tahun 2022.

Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro menjelaskan, pertumbuhan investasi ini didukung oleh perubahan sistem dan pemangkasan birokrasi yang memungkinkan anak perusahaan Pertamina melakukan investasi hingga US$500 juta.

“Keberhasilan ini didukung oleh program debirokratisasi yang kami lakukan di holding dan subholding. Pada akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023, Pertamina menawarkan opsi batasan investasi yang berlangsung di tingkat subholding hingga USD 500 juta,” kata Viko dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi (RDP) VI DPR, di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Melalui proses debirokratisasi ini, Pertamina memberikan kebebasan kepada investor untuk mengambil keputusan investasinya sendiri tanpa menunggu persetujuan dari holding, tambah Wiko.

“Sangat bermanfaat, terutama di hulu, mengingat di hulu ada ratusan rumpon (Forum Antar Desa). Jadi juga meningkatkan kualitas usulan. Ini mempersingkat waktu menyetujui investasi,” kata Wiko.

Ia mengatakan peningkatan investasi terlihat pada realisasi fisik tahun 2023 sebesar 99 persen, meningkat 6 persen dibandingkan tahun 2022 yang hanya sebesar 94 persen. Progres fisik yang dicapai untuk proyek pengembangan usaha mencapai 98,9%, dan pengembangan nonusaha mencapai 105,3%.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh proyek-proyek Onstream 2023 yang berjalan dengan baik mulai dari sektor hulu, komersial dan perdagangan (C&T) hingga gas.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *