Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Massa mahasiswa yang memprotes tarif Uang Kuliah Satu Kali (UKT) digelar di beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Siswa juga khawatir tentang pemotongan biaya pendidikan.
Direktur Pendidikan Ina Liem mengatakan kenaikan besar biaya pendidikan tidak hanya terjadi di Indonesia. Dia mengatakan bahwa berbagai negara saat ini menghadapi masalah serupa.
“Tayangan ini tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di luar negeri. Jadi biaya kuliahnya pun naik banyak. Itu harus dimaklumi, tidak hanya di Indonesia,” kata Ina kepada prestasikaryamandiri.co.id, Senin (13/5/2024).
Ina memahami banyak pelajar, terutama yang tidak mampu, ingin mengenyam pendidikan tinggi dengan biaya murah atau gratis. Namun untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Misalnya ada beasiswa seperti Bidikmisi dan beasiswa yang diberikan oleh lembaga swasta, namun tidak dapat menjangkau seluruh mahasiswa yang tidak mampu.
Namun, ia memahami bahwa pemerintah memiliki keterbatasan dana untuk perguruan tinggi negeri. Oleh karena itu, kata dia, setidaknya yang perlu menjadi perhatian seluruh PTN adalah mengenali UKT sesuai kemampuan siswanya.
Selain itu, Ina mengungkapkan pendidikan terjangkau dan gratis sudah tidak ada lagi di negara lain. Misalnya, Finlandia yang dikenal mampu memberikan dukungan finansial kepada mahasiswanya melalui universitas, kini telah menetapkan biaya kuliah.
“Kalau kita ambil contoh negara Finlandia, sejak tahun 2017 terjadi peningkatan besar perguruan tinggi yang menggunakan biaya dan tidak murah. Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk semakin bertambah, sehingga permasalahan pun semakin meningkat, pemerintah tidak bisa berharap untuk menyediakan semua dana tersebut, ” tambah Ina.
Kemudian Ina menjelaskan permasalahan pendidikan di AS yang terkenal dengan kebijakan “Student Loan”. Melalui program ini, pelajar atau calon mahasiswa dapat mengajukan pinjaman kuliah kepada pemerintah Amerika. Namun saat ini keadaan semakin parah karena banyak pelajar yang tidak mampu membayar kembali pinjamannya.
“Mereka (Amerika) kini dihadapkan pada utang yang sangat besar, karena pelajar tidak mampu membayar pemerintah sehingga utang mereka semakin banyak.
Ina menegaskan, pemberian dana pendidikan tinggi merupakan kebijakan yang tepat untuk membantu menekan biaya pendidikan mahasiswa. Tujuan utamanya adalah UKT untuk mencocokkan kemampuan mahasiswa. Karena tidak mungkin menciptakan pendidikan yang sepenuhnya gratis di perguruan tinggi.
Selain itu, kajian lingkungan hidup di perguruan tinggi harus dijamin bebas korupsi. Menurut Ina, salah satu kunci untuk mencegah berkembangnya UKT adalah dengan mendirikan sekolah yang bebas korupsi.
“Mungkin salah satu masalah terbesar adalah korupsi di negara kita, dimana korupsi lebih sering terjadi dibandingkan di negara-negara maju. “Saya minta kepada mahasiswa untuk lebih menunjukkan, ini masalah korupsi di dunia pendidikan, bukan politik karena prinsipnya mau bayar kembali, dan tingkat pemanfaatannya, kalau korupsi permintaannya tetap ada. itu tidak berhasil,” katanya.