Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kegagalan dan penyesalan Putri Marino dalam hidupnya tidak hanya terjadi saat ia menikah dengan mudah, tetapi juga saat ayahnya Francesco Marino yang berasal dari Italia meninggal dunia.
Meninggalnya ayah tercinta membuat wanita kelahiran Denpasar 4 Agustus 1993 itu merasa berada di titik terendah dalam hidupnya.
Titik terendah yang saya rasakan mungkin saat ayah saya meninggal, kata Putri Marino di akun YouTube miliknya, Minggu (27/10/2024).
Putri mengungkapkan, salah satu hal yang paling mengejutkan dari kematian ayahnya adalah saat peti mati ditutup sebelum dimakamkan.
Saat itu, Putri Marino menangis tersedu-sedu. Dia bahkan tidak bisa menutupi kotak perhiasan ayahnya. Juga, ketika dia menyadari bahwa dia tidak akan pernah melihat kekasihnya lagi, hidupnya hancur
“Saat aku bersama ayahku, aku sangat sedih karena aku menyesal tidak berbicara dengannya setiap hari. Dia bertanya padaku tentang mimpi yang ingin kumiliki bersama ayahku, tapi aku tidak bisa mewujudkannya. Sejak saat itu. Saya merasa down untuk kedua kalinya,” katanya.
Dari rasa kehilangannya tersebut, Putri kini menyadari bahwa rasa cinta, kasih sayang, dan perhatian yang ditunjukkan anak kepada orang tuanya sangat penting agar orang tua dapat memahami bahwa anaknya benar-benar peduli.
“Dari rasa kehilangan itu, kini saya paham, jika kamu sayang dan sayang pada orang, terutama orang tuamu, sebaiknya kamu sampaikan kepada mereka, karena kamu tidak pernah tahu kapan mereka akan meninggalkan kita,” tegasnya.
Putri Marino kini mengaku lebih peduli pada orang tuanya, terutama ibunya dan seluruh keluarga. Itu karena dia tidak bisa melupakan kejadian menyakitkan karena kehilangan ayah tercintanya selamanya.
“Ini mungkin satu-satunya hal yang dapat saya bawa untuk selalu mengingat ayah saya. Aku ke Bali sesering mungkin untuk bertemu dengan ibuku, karena prioritasku adalah keluargaku yaitu suamiku, anak-anakku, ibuku, saudara-saudaraku dan keluarga suamiku. “, dia menekankan.