Tulang Bawang, prestasikaryamandiri.co.id – Banyak rumah di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung yang rusak akibat angin topan. Kerusakan rumah penyewa paling banyak terjadi pada bagian atap. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam proses ini.
Peristiwa puting beliung tersebut terjadi pada Jumat (2/8/2024) sekitar pukul 13.00 WIB. Topan terlihat dari kamera pengawas atau rekaman CCTV di salah satu lokasi, terjadi saat hujan lebat disertai angin kencang di Desa Purvo Jaya.
Hujan deras dan angin kencang selama beberapa menit. Pemilik toko terpaksa menutup tokonya karena khawatir akan terjadi hal buruk.
Sebagian besar warga mengalami kerusakan atap akibat badai tersebut. Akibat kuatnya angin puting beliung, banyak atap rumah warga yang roboh.
Saat topan melanda, warga panik dan lari keluar rumah mencari tempat aman. Topan tersebut tidak hanya menghancurkan banyak rumah warga, tetapi juga merusak bangunan umum di Desa Purvo Jaya.
Pasca krisis, warga bergotong royong memperbaiki rumah warga yang rusak akibat topan. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian akibat badai tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta dolar.
Arif (35 tahun), salah satu warga Desa Purwo Jaya yang terkena dampak topan mengatakan, topan terjadi saat hujan deras disertai petir.
“Pertama hujan disertai petir dan angin kencang,” kata Arif.
Arif mengatakan, siklon tersebut berlangsung selama 15 menit. Ia pun ketakutan saat angin topan menerjang rumahnya.
15 menit ya, saya juga takut,” kata Arif.
Menurut Arif, tidak ada korban jiwa akibat angin topan di desanya, namun banyak rumah warga termasuk atapnya yang rusak.
Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Atap rumah warga sebagian besar rusak, kata Arif.
Belum diketahui secara pasti berapa jumlah rumah warga yang hancur akibat angin topan tersebut, namun berdasarkan informasi sementara dari Desa Purva Jaya, terdapat 48 rumah warga yang rusak akibat angin topan tersebut.
Kepala Desa Purwa Jaya (Kades) Yuanda membenarkan, angin topan tersebut merusak atap rumah warga yang mengakibatkan kerugian harta benda hingga Rp 10 juta.
“Kerusakan paling parah terjadi pada bagian atap dan alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Yang kami khawatirkan adalah adanya korban jiwa, namun alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” kata Juanda di lokasi kejadian, Jumat malam.
Hingga Jumat malam, warga masih bergotong royong memperbaiki rumah warga yang rusak akibat badai tersebut.