Istanbul, prestasikaryamandiri.co.id – Protes menyebar di kota-kota Eropa seperti Stockholm (Skotlandia), Helsinki (Finlandia), Paris (Prancis), Jenewa (Swiss) dan Istanbul (Turki) sebagai respons atas serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina, dan Libanon.
Seperti diberitakan Antara, Senin (30/9/2024), para pengunjuk rasa mengungkapkan kemarahannya dan menyerukan diakhirinya kekerasan. Para pengunjuk rasa menggambarkan situasi ini sebagai genosida. dan menyerukan dunia untuk mengambil tindakan
Ribuan orang berbaris dari Odenplan menuju kedutaan Israel di Stockholm. Mengibarkan bendera Palestina dan Lebanon, menyanyikan “Leave Lebanon Alone” dan “Free Palestine” memenuhi udara.
Samuel Girma, seorang seniman dan aktivis Swedia, menyebut Israel sebagai negara teroris dan menyerukan boikot perdagangan dengan Israel setelah serangan di Beirut dan Lebanon.
Protes juga terjadi di Helsinki. Sementara para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya operasi Israel di Leba secepatnya.
Di Paris, pengunjuk rasa berkumpul di dekat Fountain of Innocents. Dengan poster bertuliskan “Hentikan genosida di Gaza dan boikot Israel,” sebagian besar mengenakan keffiyeh dan membawa foto jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh, yang dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 2022.
Cyrena, salah satu pengunjuk rasa, mengkritik diamnya Barat. “Saya punya teman dan kolega asal Lebanon yang keluarganya terjebak di sana. Dan pihak Barat belum bertindak,” katanya.
Di Istanbul, Satuan Tugas Palestina mengorganisir protes dari stasiun kereta bawah tanah Levent hingga konsulat Israel. Dengan menyebut “Pembunuh Israel keluar dari Palestina” dan “Pembunuh Israel keluar dari Lebanon.”
Mereka membawa bendera Palestina dan sebuah tanda bertuliskan: “Israel yang melakukan pembunuhan Genosida harus bertanggung jawab. Rakyat Palestina dan Lebanon yang melawan akan menang.”
Bapak Umit Doğru, anggota Komite Aksi Palestina menekankan bahwa Israel didukung oleh kekuatan Kekaisaran. Ini adalah mesin pembunuh yang bertanggung jawab atas kehancuran di wilayah tersebut.
Pada saat yang sama, tim film LSM Turki menggelar demonstrasi di depan kantor PBB di Jenewa mengenai serangan Israel ke Gaza, yang sudah berlangsung hampir setahun.
Para pengunjuk rasa termasuk anggota komunitas Muslim Turki dan Swiss. Mengibarkan bendera dan spanduk Palestina serta menyerukan tindakan tegas terhadap kekerasan terhadap warga sipil.
“Sudah 356 hari sejak genosida dimulai di Gaza. Hampir 42.000 warga Palestina telah terbunuh menurut catatan resmi,” kata Tulay Kokcimen, pendiri Human Film Team.