Bandar Lampung, prestasikaryamandiri.co.id – Warga Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, sejak Senin (13/5/2024) melakukan aksi protes akibat kerusakan yang tak kunjung diperbaiki selama lima tahun. Warga melakukan perlawanan dengan tidur di kolam bahkan menanam pohon pisang di kondisi rusak.

Aksi protes yang dilakukan warga Desa Poncowarno ini merupakan wujud ketidakpuasan mereka karena kerusakan jalan negara sudah sangat meresahkan. Dari video amatir yang tersebar di jejaring sosial (medsos), penyerangan di jalan tersebut menyebabkan para pengemudi melewati lokasi tersebut.

Pengaruh drivernya berbeda-beda, ada yang memberikan dukungan, ada pula yang mengabaikan.

Warga menginginkan sambungan antar kawasan segera diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung.

Pantauan Selasa (14/5/2024), Jalan Raya Kalirejo – Padang Ratu, Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah mengalami kerusakan parah. Selain genangan air, aspal yang sudah tua membuat jalanan becek dan licin.

Saat hujan, genangan air terlihat di seluruh kawasan Kalirejo. Besarnya genangan air di jalan sangat menyulitkan pengemudi. Pengendara harus lebih berhati-hati jika tidak ingin terjebak di jalan berlubang dalam.

Selain mengganggu aktivitas warga, kerusakan jalan kota juga kerap menimbulkan kecelakaan. Menurut warga, seorang pasien kritis meninggal di jalan akibat kondisi jalan rusak di Kabupaten Kalirejo.

Supardi (42 tahun), seorang sopir truk yang hampir setiap hari melintasi jalan Kalirejo, mengatakan dampak rusaknya jalan tersebut membuat waktu tempuh bertambah karena harus melambat saat melintasi sumur.

“Kalau jalan rusak parah seperti ini akan berdampak pada perjalanan karena harus berjalan perlahan dan hati-hati,” kata Supardi.

Selain mengganggu perjalanan, kerusakan tersebut menyebabkan truk sampah dan peralatan terangkut dengan cepat, “Karena jalan rusak banyak genangan air, sehingga membuang bensin dan pembuangan sampah, uang untuk evakuasi,” kata Supardi. .

Supardi berharap Pemprov Lampung segera memperbaiki kerusakan yang terjadi karena sebagian jalan pimpinan ada yang diubah tanpa perbaikan.

Kepala Desa Poncowarno, Heri, mengatakan warganya menanam pisang dan tidur di jalanan sebagai bentuk protes. Ia menjelaskan, jalan negara di desanya sudah rusak sejak 3 tahun terakhir. Namun kerusakan besar yang dikeluhkan warga sudah terjadi sejak tahun lalu.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *