Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (22/10/2024) melantik beberapa tokoh sebagai utusan khusus presiden di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Salah satu yang ditunjuk adalah Zita Anjani yang akan membidangi pariwisata.
Zita Anjani sebelumnya disebut-sebut sebagai calon wakil menteri. Namun, dia tidak hadir saat Prabowo memanggil calon wakil menteri. Namun Zita terlihat pada Kamis (17/10/2024) saat sidang calon wakil menteri di Hambalang, Bogor.
Namun namanya tidak disebutkan saat Prabowo melantik para wakil menteri di Istana Negara, Senin (21 Oktober 2024).
Lalu bagaimana dengan Zita Anjani yang dilantik menjadi Duta Khusus Pariwisata Presiden? Profilnya berikut
Profil Zita Anjani Zita Anjani lahir di Jakarta pada 12 Maret 1990. Ia merupakan putri kedua dari Zulkifli Hasan yang merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga baru saja diangkat menjadi Menteri Koordinator Pangan era Prabowo. dalam warna merah. dan lemari putih.
Dalam bidang pendidikan, Zita meraih gelar BA dari Universitas Pelita Harapan, MA dari University College London, dan Diploma dari Sunshine Teachers Training.
Zita juga aktif di organisasi, salah satunya organisasi nirlaba Bunda Pintar Indonesia yang ia dirikan. Selain itu, beliau juga merupakan pendiri dan ketua organisasi sekolah Kids Republic serta ketua Dana Sekolah Kebangsaan Lampung.
Inspirasi Zita memasuki dunia politik bermula dari kiprahnya di dunia pendidikan. Banyak orang tua yang kemudian ingin menyampaikan harapannya dan meminta Zita menjadi anggota legislatif.
Zita kemudian mengikuti jejak ayahnya dengan bergabung di Partai Amanat Nasional (PAN) dan menjabat Ketua DPP PAN dan DPW PAN DKI Jakarta.
Setelah itu, Zita terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 dan menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Pada tahun 2024, Zita kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI Jakarta melalui Daerah Pemilihan 5 (dapil) DKI Jakarta dan terpilih dengan perolehan 18.544 suara.
Selain itu, nama Zita juga menjadi sorotan karena bakal dicalonkan sebagai gubernur dari PAN. Namun PAN memutuskan untuk tidak memakainya.