JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Yayasan Al-Zakrah menjadi pusat perhatian masyarakat setelah istri mendiang Ustad Arifin Ilham, Umm Rania, dikeluarkan dari struktur yayasan. Hal ini membuat marah keluarga Ammi Rani dan mereka menelepon.

Yayasan Az-Zakrah yang didirikan oleh mendiang Ustad KH Arifin Ilham kerap menjadi sorotan publik, salah satunya terkait pengunduran diri putranya Alvin Faiz yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Yayasan. Alvin menjadi viral karena menikah dengan mantan istri sahabatnya. Belakangan, nama Alon terseret dalam dugaan pencucian uang di Yayasan Az-Zikra.

Pada tanggal berapa Yayasan Az-Zikra didirikan? Berikut ulasan selengkapnya yang dihimpun dari berbagai sumber. Tanggal pendirian

Awalnya Yayasan Az-Zakrah merupakan kumpulan berbagai taklam di wilayah Depok, Kecamatan Mampang, Az-Zakrah yang kegiatannya dilaksanakan di Masjid Al-Amru Battaq. Masjid Bataqa Al-Amru sebelumnya merupakan taman yang digunakan untuk olah raga oleh beberapa komunitas perumahan.

Karena kawasan tersebut masih belum memiliki fasilitas untuk beribadah, maka masyarakat setempat sepakat untuk memanfaatkan taman tersebut sebagai masjid untuk beribadah dan dakwah di kawasan tersebut, sehingga dibangunlah masjid pada tahun 1995. Dibangun dengan nama Al-Amro Bataqa, masjid tersebut dinamai salah satu guru Ustad Irfan Ilham.

Ustad Arifin Ilham menyelenggarakan kegiatan dzikir yang awalnya dilakukan sendiri. Tapi, lambat laun, menjadi pengikut partai.

Menurut Arifin Ilham, Jemaat ingin kegiatan Zikir ini tidak hanya terfokus pada satu kegiatan saja, namun lebih mengembangkan kegiatan dakwahnya. Atas usulan tersebut, Ustad Arifin Alham mendirikan majelis peringatan yang diberi nama Az Zikra.

Az-Zakrah tidak hanya berfungsi sebagai tempat berkumpulnya memorial, namun juga melengkapi program ritual haji dan umrah. Az-Zikra bekerja sama dengan beberapa agen perjalanan.

Az-Zikra kemudian menjadi yayasan yang memberikan konseling keluarga dan remaja serta mengelola panti asuhan.

Disalin dari website simas.kemenag.go.id, Yayasan Az-Zikra didirikan pada tahun 2005. Saat itu, Yayasan Az-Zikra mendapat bantuan lahan seluas 5 hektar dari pengembang Az-Zikra Perumahan Sentul Hill, PT Cigede. Menangis.

Tujuan dari lahan seluas 5 hektar ini adalah untuk membangun Pusat Kegiatan Islam (Islamic Center) dengan masjid dan pesantren sebagai pusat dakwah dan tempat ibadah.

Sejak resolusi ini diumumkan, dibentuklah Tim Pembina Islamic Center yang dipimpin oleh Izzat Mohammad Arifin Ilham dan Ar. Ahmad Fanani sebagai arsitek.

Tanggung jawab tim ini meliputi perencanaan dan perolehan dana untuk pembangunan masjid dan Islamic center. Berkat kerja kerasnya, tim membuahkan hasil, menerima banyak uang dari World Islamic Call Society, sebuah organisasi dakwah Islam internasional yang berbasis di Tripoli, Libya.

Organisasi ini siap memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunannya. Itulah sebabnya pusat pendidikan dan kegiatan sosial dakwah ini diberi nama Gaddafi Islamic Center, dan masjid tersebut diberi nama Masjid Muammar Gaddafi sesuai dengan nama pemimpin negara Libya saat itu.

Pembangunan masjid ini dimulai pada tanggal 22 Juli 2007, dengan peletakan batu pertama yang dilanjutkan dengan rombongan jamaah yang dipimpin oleh Ustad Mohammad Arifin Ilham untuk melaksanakan salat Zikir Agung.

Dzikir agung ini berdoa kepada Allah Ta’ala agar didirikannya masjid sebagai tempat zikir sekaligus pusat ajakan dan ibadah, tempat mengalirnya kalam Allah subhanhu wa ta’ala. Pada tanggal 10 Agustus 2008, atap masjid berupa hiasan dekorasi dipasang di atas kubah utama masjid. Bangunan ini selesai dibangun pada 16 Februari 2009.

Pada Rabu, 22 Mei 2019, Ustad Arifin Ilham meninggal dunia di Penang, Malaysia. Jenazah Ustad Arifin Ilham dimakamkan di depan masjid Azzikra Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat pada Kamis (23/5/2019).

Dua tahun kemudian, putra bungsu Ustad Arifin Ilham, Muhammad Amir Azizra, juga meninggal dunia. Ia meninggal dunia pada Senin pagi (29/11/2021) di RS EMC Santol, Bogor. Amir meninggal pada usia 21 tahun karena sakit.

Sepeninggal Ustad Arifin Ilham, Yayasan Zikra banyak menghadapi permasalahan. Kerabat Ustad Arifin Ilham Hani Cristianto mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Cibinong menuntut pengusutan dana masyarakat Yayasan Az-Zikra.

Tak habis pikir Honey saat itu, itulah putra ketiga Ustad Arifin Ilham, Azka, yang disebut-sebut merupakan salah satu pengurus Yayasan Gunung Sindar Az-Zikra. Padahal, usia Azka belum genap 21 tahun.

Setelah itu, Ami Yani juga didakwa melakukan penggelapan dana pokok senilai Rp 69 miliar. Hal itu terjadi saat mantan istri Ustad Arifin Ilham itu menikah dengan pria bernama Agam. Dugaan tersebut dibenarkan Noorihati, ibu mendiang guru Arifin Ilham.

Sebelumnya, Alvin Faiz juga memutuskan keluar dari kepengurusan Yayasan Az-Zikra. Ia juga dituduh menggunakan uang yayasan untuk gaya hidupnya sendiri. Namun, dia menolak tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa pangkalan tersebut telah memiliki seorang inspektur.

Pada tahun 2024, Yayasan Az-Zakrah kembali bergairah dengan dikeluarkannya Rania Bawazir, istri kedua Ustad Arifin Ilham dari yayasan.

Adik Ammi, Rania Nazmi Bawazir, membeberkan sejarah kejadian tersebut. Katanya, awalnya tidak ada hubungan antara pihak yayasan dengan Ami Rania dan keluarganya.

“Selama ini kami mendukung yayasan dan perjuangannya, tapi tiba-tiba tidak ada komunikasi. Itu hanya masalah sopan santun, apalagi dia orang senior dan guru. Sejauh ini belum ada konfirmasi dari kami. Itu akan terjadi. ,” kata Nazimi Bawazir, Kamis (16/5/2024).

Hal ini membuat keluarga Um Rania marah hingga menelpon.

Kakak perempuan Ami Rania, Nazmi Bawazir, dikutip dari kanal YouTube, Kamis (16/5/2024), “Kami sudah melayangkan panggilan untuk mencopot adik saya dari jajaran direksi tanpa ada komunikasi apa pun atas pengaduannya”.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *