Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golongana Karya (Golkar), Lodewijk F Paulus dipanggil Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Batavia Selatan, pada Selasa (15/10/2024). Kutipan tersebut merujuk pada terpilihnya calon menteri yang dilantik di kabinet karya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Lodewijk F Paulus merupakan purnawirawan TNI Angkatan Darat yang menjabat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bidang Politik dan Keamanan periode 2019-2024.
Lodewijk F Paulus lahir pada tanggal 27 Juli 1957 di Manado. Ia merupakan purnawirawan TNI dengan pangkat Wakil Jenderal. Lodewijk menikah dengan Meria Agustina dan dikaruniai dua orang anak.
Lodewijk memulai pendidikan awalnya di SD Muhammadiyah Manado, dilanjutkan di SMP Negeri 2 Manado dan SMA Negeri Palu. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) dan lulus pada tahun 1981.
Lodewijk F memulai karir militernya sebagai anggota Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Ia menyelesaikan kursus infanteri sebelum bergabung dengan Kopassandha, di mana ia bertugas selama 22 tahun dan memegang berbagai posisi, termasuk pemimpin peleton, pemimpin sub tim, pemimpin tim, komandan batalion, komandan kelompok dan komandan Dataset Khusus 81.
Setelah itu, ia dimutasi menjadi Asisten Operasi Kepala Staf Daerah Militer (ASOPS Kasdam) di Kodam I/Bukit Barisan pada tahun 2003 hingga 2005. Lodewik kemudian menjadi Panglima Besar Daerah Militer (Danrindam) selama satu tahun. . .
Pada tahun 2006, Lodewijk dimutasi menjadi Komandan Kodam 052/Wijaakrama di Batavia dan terpilih mengikuti upacara penurunan bendera pada 17 Agustus 2006 di Istana Negara.
Setelah satu tahun bertugas, ia diangkat menjadi direktur pelatihan, pendidikan dan komando tentara, dan ia menerima promosi menjadi brigadir jenderal.
Lodewijk F Paulus kemudian digantikan oleh Pramono Edhie Wibowo menggantikan Jenderal Kopassi dan dipromosikan menjadi Mayor Jenderal. Jabatan tersebut pernah dijabatnya pada tahun 2009 hingga 2011. Kemudian, ia menjadi Pangdam I/Bukit Barisan pada tahun 2011 dan memimpin pengamanan Pekan Olahraga Nasional di Rio pada tahun 2012.
Pada tahun 2013, ia dipromosikan menjadi Komando Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Angkatan Darat (Dankodiklat AD) dan ditunjuk memimpin tim keamanan pada KTT APEC 2023.
Lodewijk pensiun dari TNI pada 25 Juli 2015 dan memulai karir politiknya dengan bergabung di Partai Golkar. Pada September 2016, ia diangkat menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Lampung.
Dua tahun kemudian, Lodewick diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Partai Golkar oleh Airlangga Hartanto yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Namun pengangkatannya menjadi sorotan karena tidak sejalan dengan AD/ART partai yang mewajibkan pengurus kader berusia minimal lima tahun.
Setelah Airlangga Hartanto mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar, diadakanlah Musyawarah Nasional (MUNAS) Partai Golkar ke-11, dan Balil Lahadali terpilih menjadi Ketua Umum yang baru. Dampaknya, Lodewijk dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh M Sarmuji.
Lodewijk merupakan anggota DPR periode 2019 hingga 2024. Ia terpilih pada 2021 menggantikan Azis Syamsuddin yang tersangkut kasus korupsi sebagai Wakil Ketua DPR Bidang Politik dan Keamanan. Namun pada pemilu legislatif 2024, Lodewijk F Paul tak bisa mempertahankan kursinya di DPR.