Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tetap mempertahankan Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Apa saja ciri-ciri Listyo Sigit Prabowo yang dekat dengan Joko Widodo (Jokowi)?
Listyo Sigit Prabowo diketahui resmi dilantik menjadi Kapolri di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (21/10/2024). Sebelumnya, Listyo Sigit Prabowo juga menghadiri pertemuan para menteri, wakil menteri, dan pimpinan organisasi di Hambalang, pekan lalu.
Keputusan Listyo menunjukkan dirinya masih bisa dipercaya untuk meningkatkan kerja Polri dengan mendukung kehadiran Kabinet Merah Putih dalam menjalankan tugasnya. Lalu apa itu Listyo Sigit Prabowo? Inilah kisahnya:
Profil Listyo Sigit Prabowo
Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo lahir pada 5 Mei 1969. Dalam sejarahnya, Listyo merupakan Kapolri kedua yang beragama Kristen Protestan. Ia lahir dari pasangan Laksamana Mayor (Purn) Sutrisno dan Hendrina Hitijahubessy.
Pria ini menikah dengan Juliati Sapta Dewi Magdalena dan dikaruniai tiga orang anak. Dia memegang banyak posisi di kepolisian. Namun selama 14 tahun terakhir, sejak 2011, ia menjabat Kapolres Kota Surakarta.
Kemudian diangkat menjadi Kasubdit II Dirtipidum Bareskrim Polri pada tahun 2012. Pada tahun 2013 diangkat menjadi dirreskrimum Polda Sulawesi Utara, pada tahun 2014 sebagai pembantu Presiden Jokowi, pada tahun 2016 sebagai Kapolda Banten, pada tahun 2018 sebagai Kepala Bagian Propam Polri, pada tahun 2019 sebagai Kabareskrim Polri, dan pada tahun 2021 mencalonkan diri sebagai Kapolri.
Setelah menyelesaikan studi hukumnya, Listyo masuk Akademi Kepolisian pada tahun 1991 dan PTIK pada tahun 1998. Pada tahun 2005, ia menyelesaikan studi Magister di Universitas Indonesia dan mempelajari ilmu tentang kepolisian. Pada tahun 2006, ia menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim), dan pada tahun 2017 melanjutkan studi di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Selama menjabat Kapolri, Listyo menangani beberapa kasus besar, antara lain pembunuhan Brigadir J, kasus jaringan narkoba yang melibatkan polisi, hingga kerusuhan di stadion Kanjuruhan.