JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Pendiri Yayasan Puteri Indonesia sekaligus tokoh jamu tradisional Muriyati Sodibio meninggal dunia di usia 96 tahun pada Rabu (24/4/2024) pukul 01.00 WIB.
Muriyati telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam dunia bisnis, kebudayaan, dan pemberdayaan perempuan di Indonesia. Pada tahun 2007, ia menduduki peringkat nomor 7 dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia.
Apa karakter Murthy Sodibio? Di bawah ini adalah profil dan jalur kariernya.
Profil Karir dan Perjalanan Muriyati Sodibio Lahir pada tanggal 5 Januari 1928 di Surakarta, wanita ini merupakan cucu dari Pakubuono.
Ketertarikan Muriyati terhadap jamu semakin kuat setelah menikah dengan Sodibio Purva Hadiningrat. Berbekal ilmu dan resep warisan nenek moyang, Muriati dan suaminya memulai usaha jamu di bengkel rumahnya pada tahun 1975. Modal awal mereka hanya Rp 25.000. Meski sederhana, mereka mengawalinya dengan keyakinan yang kuat dalam memperkenalkan jamu dan warisan budaya Indonesia kepada masyarakat luas.
Bisnis Murthy dan suaminya berkembang pesat. Kerja keras dan ketekunan mereka membuahkan hasil. Pada tahun 1978, mereka resmi mendirikan PT Mustika Ratu. Nama Mustika Ratu dipilih untuk melambangkan warisan budaya leluhur yang ingin kita lestarikan. Produk-produk yang mereka jual seperti obat-obatan herbal dan kosmetik alami mendapat respon yang luar biasa dari masyarakat.
Muriati memahami pentingnya kualitas dan keamanan produk. Ia memastikan produknya dibuat dengan bahan-bahan alami terbaik dan melalui proses pembuatan yang sehat.
Tak hanya itu, Muriyati tak segan-segan menjual produknya ke luar negeri karena melihat peluang pasar. Dengan kemasan yang menarik dan kualitas perawatan yang baik, produk Mustika Ratu kini telah mampu memasuki pasar internasional, mengharumkan nama Indonesia, tidak hanya berkecimpung di dunia usaha, namun juga memiliki kepedulian yang cukup besar terhadap budaya dan kemajuan Indonesia. Nari mendirikan Yayasan Muryati Puteri Indonesia pada tahun 1992. Yayasan tersebut lahir dari keinginan Muriyati untuk mencari wanita Indonesia yang tidak hanya cantik secara penampilan, namun juga cerdas, bertalenta dan berkepribadian baik.
Kontes kecantikan Puteri Indonesia yang diselenggarakan oleh Yayasan Puteri Indonesia bertujuan untuk menarik perempuan-perempuan cerdas dan berbakat dari seluruh tanah air. Para finalis Puteri Indonesia dibekali berbagai pelatihan dan upaya agar bisa menjadi duta bangsa yang akan membawa nama baik Indonesia.
Beberapa Puteri Indonesia bahkan berhasil meraih kesuksesan membanggakan di kontes kecantikan internasional seperti Puteri Indonesia pada tahun 2004. Mohanika Sari Devi yang berhasil masuk 15 besar Miss Universe 2005. Begitu pula dengan Harshta Haifa Zahra dari Provinsi Jawa Barat yang dinobatkan sebagai Puteri. Indonesia 2024 8 Maret 2024. Ia akan mewakili Indonesia di kontes kecantikan seperti Miss International 2024, Miss Supranational 2024, dan Miss Charm 2024.